sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pencarian bagian black box Lion Air JT610 tertunda

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan proses pencarian sepasang lainnya dari bagian kotak hitam atau black box tertunda

Soraya Novika
Soraya Novika Jumat, 30 Nov 2018 03:44 WIB
Pencarian bagian black box Lion Air JT610 tertunda

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan proses pencarian sepasang lainnya dari bagian kotak hitam atau black box tertunda.

Pencarian dilakukan pada voice cockpit recorder (VCR) pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober lalu, masih terus berjalan. 

Keberadaan VCR sendiri diakui sulit untuk ditemukan dan oleh KNKT beserta tim terkait lainnya menduga alat tersebut bisa jadi tertimbun lumpur. Untuk itu, menurut Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo, pihaknya kini tengah menunggu kedatangan kapal penyedot lumpur yang masih berada di Singapura untuk mempermudah proses pencarian.

"Diskusi terakhir dengan pemilik kapal penyedot lumpur, katanya sih mereka sudah menyiapkan kapalnya, tapi masih berada di Singapura dan juga harus ke Johor dulu untuk mengambil beberapa alat yang lebih canggih lainnya," ujar Nurcahyo dalam konferensi pers di Aula KNKT, Jakarta, Kamis (29/11).

Di sisi lain, Koordinator Air Safety Investigation KNKT Oni Soerjo Wibowo menjelaskan bahwa kapal penyedot lumpur itu berbeda dari yang dipakai sebelumnya. Kapal tersebut telah dilengkapi 'dynamic positioning' yang mampu menyesuaikan posisi kapal.

"Jadi, kalau kapal biasa digoyang ombak ke kiri, kalau kapal itu menetap di lokasi bisa kembali lagi. Kalau mencari VCR pakai cara manual dengan menyapu lumpur gitu, debunya naik dan pandangan jadi terbatas, makanya pakai penyedot lumpur, jadi lumpur disedot dipindahkan ke suatu tempat untuk ditampung, jadi kita bisa lihat permukaan laut secara jelas, itu kelebihan kapal tersebut," jelasnya.

Selain itu, untuk pencarian kali ini, menurut Oni, penyelam akan dibekali alat khusus komunikasi agar lebih optimal dalam pencarian target. 

"Fasilitasnya supaya penyelam bisa komunikasi secara 'live', bisa lihat mereka sedang apa, perintahkan ambil ini itu," imbuhnya.

Sponsored

Lebih lanjut, Oni menambahkan bahwa saat ini KNKT sudah mengajukan proses perizinan terkait keluluasaan operasi di bawah air dan penutupan area di sekitar lokasi pencarian.

"Hal ini juga kita siapkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat terlaksana semua dan pencarian dapat dimulai kembali," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid