sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pendukung Prabowo desak Komnas HAM usut kasus kerusuhan 22 Mei

Massa mengaku aksinya tak terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 28 Jun 2019 15:38 WIB
Pendukung Prabowo desak Komnas HAM usut kasus kerusuhan 22 Mei

Ratusan pengunjuk rasa yang mengaku dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat meyambangi Komnas HAM Jakarta. Mereka menuntut agar Komnas HAM mengusut kasus unjuk rasa memprotes penetapan hasil Pilpres 2019 oleh KPU yang berujung kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019 hingga memakan korban jiwa. 

Salah satu pengunjuk rasa, Abdullah Maki Tulung, mengatakan pihaknya menuntut kejelasan pelaku penembakan yang merenggut nyawa sembilan orang. Dia meminta agar ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

“Sampai sekarang belum tuntas, siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang melakukan itu, sehingga kami menuntut agar segera terungkap siapa dalangnya,” kata Abdullah kepada Alinea.id di Jakarta pada  Jumat (28/6).

Abdullah mengaku, aksi protes yang dilakukan hanya sekadar menuntut penyelesaian kematian korban. Tidak ada kaitannya dengan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan menolak seluruh gugatan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Kalau terkait hasil putusan MK itu adalah hasil secara konstitusi dan tentunya kita menghargai putusan teesebut. Jadi, tidak ada hubungannya, kami murni menuntut persoalan terkait korban meninggal," kata Abdullah.

Adapaun gerakan ini, kata Abdullah, merupakan bagian dari gerakan kedaulatan rakyat dari masyarakat Jakarta. "Konsentrasi massanya dari Jakarta berjumlah sekitar 200 orang," ucapnya.

Menurut dia, aksi yang dilakukannya kali ini bukanlah sebuah unjuk rasa atau demonstrasi. Melainkan hanya gerakan untuk menyuarakan pendapat. Ia berharap agar Komnas HAM mengabulkan tuntutan tersebut.

“Kami menyampaikan keluhan aspirasi kita, kemudian apa yang menjadi tuntutan kita, agar segera dikabulkan oleh Komnas HAM," ucapnya.

Sponsored

"Artinya sudah sebulan lebih korban belum ada penyelesaian bahkan belum ada teridentifikasi siapa pelakunya.”

Berdasarkan pantauan Alinea.id, aksi Gerakan Kedaulatan Rakyat menyambangi Komnas HAM dilakukan usai salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Dalam perjalanannya ke Komnas HAM, para peserta aksi membawa bendera kuning sebagai tanda duka cita. 

"Ya, sampai saat ini rakyat Indonesia masih berduka atas kepergian para mujahit-mujahit yang memperjuangkan hak-hak mereka secara konstitusi baik itu di KPU atau Bawaslu," ucapnya.

Abdullah mengaku, salah satu korban kerusuhan 21-22 Mei 2019 merupakan bagian dari kelompoknya yang berasal dari Jakarta Barat. Dalam aksi ini, pihak keluarga korban ikut turut serta.

"Ada dari Jakarta Barat juga, keluarga ikut dalam menuntut hal ini. Justru kami sangat membutuhkan kehadiran keluarga agar laporan kita ini justru lebih rapi lagi ke Komnas HAM," katanya.

Rencananya, mereka akan menyampaikan aspirasinya sampai bisa diterima oleh Komnas HAM. "Tergantung pelayanan yang ada di Komnas HAM, kalau cepat dilayani cepat juga akhiri laporan kita hari ini," ucap dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid