sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengerahan TNI-Polri dalam PSBB jangan diikuti kekerasan

Willy berharap pengerahan TNI-Polri tidak diikuti sikap militeristik yang berlebihan.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Rabu, 27 Mei 2020 07:44 WIB
Pengerahan TNI-Polri dalam PSBB jangan diikuti kekerasan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Panglima TNI dan Kapolri untuk mengerahkan personelnya, guna mengoptimalkan ketertiban pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Berkaitan dengan ini, Anggota Komisi I DPR Willy Aditya, mendukung hal tersebut. Bahkan, Willy berpendapat, seharusnya dari awal peraturan PSBB, pemerintah melibatkan personel TNI-Polri.

Kendati demikian, Willy berharap pengerahan TNI-Polri tidak diikuti sikap militeristik yang berlebihan. Jangan sampai ada kekerasan yang dilakukan TNI-Polri sebagaimana yang terjadi di India.

Pasalnya, secara sosiokultural, orang Indonesia berbeda dengan India. Willy menegaskan, yang paling penting adalah segala panduan dan aturan yang ada tegas dilaksanakan.

"Tegas itu tidak berarti keras. Tegas itu artinya konsekuen atas apa yang telah ditetapkan. A ya A, B ya B. Jika pun ada permakluman, itu juga tetap didasarkan pada ketentuan yang sudah ditetapkan," kata Willy lewat pesan tertulisnya, Selasa (26/5) malam.

Dengan demikian tingkat kepatuhan dan kedisiplinan akan semakin terjamin. Asal aparat yang dikerahkan juga benar-benar menjalankan tugasnya. Dengan begitu, tujuan dan target yang dicapai bisa terwujud.

Bukan hanya PSBB, Willy juga mendorong pelibatan TNI-Polri dalam menyongsong kehidupan normal baru atau 'new normal'. Hal ini dibutuhkan, agar kehidupan normal yang akan diwujudkan tidak asal saja, melainkan ada pengondisian terlebih dahulu. 

Pelibatan TNI-Polri dirasa akan cukup membantu untuk membudayakan kedisiplinan masyarakat. Maksud Wakil Ketua Fraksi NasDem ini, walaupun nanti kehidupan sosial ekonomi warga masyarakat normal kembali, hal itu turut disertai dengan kesadaran dan perilaku yang baru pula.

Sponsored

"Yakni kesadaran dan kedisiplinan untuk senantiasa menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19. Baik itu menggunakan masker jika ke luar rumah, selalu menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan seterusnya," terang dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan, keikutsertaan TNI dan Polri mendisiplikan protokol kesehatan dimaksudkan agar masyarakat bisa melaksanakan kegiatan dan aman terhadap Covid-19.  

"Objeknya tempat lalu lintas masyarakat, mal, pasar rakyat, dan tempat pariwisata. Dari data yang ada, sebanyak 1.800 objek di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang akan dilakukan pendisiplinan," jelas dia, usai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal di sarana publik, pada Selasa (26/5) pagi.

Untuk tahap pertama, kegiatan dilakukan serentak di empat tempat, yakni DKI Jakarta (Bundaran HI), Jawa Barat (Bekasi), Provinsi Sumatera Barat, dan Gorontalo.

Dalam aktivitasnya, TNI dan Polri akan memastikan masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mempergunakan masker, tetap menjaga jarak aman, dan memastikan tersedianya tempat cuci tangan lengkap dengan alat sanitasi.

"Misalkan saja di mal yang memliki kapasitas 1.000 pengunjung hanya akan diizinkan 500 pengunjung saja dan ini akan diawasi. Begitu juga dengan rumah makan. Ini kerja sama antara TNI, Polri, pemda, dan gugus tugas. Anggota TNI/Polri yang diturunkan untuk kegiatan ini berjumlah 340.000," terang dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid