sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penggunaan motor untuk mudik turun 12%

Menhub dan kepolisian selalu mengampanyekan mudik dengan sepeda motor itu berbahaya atau tidak direkomendasikan.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Rabu, 19 Jun 2019 17:28 WIB
Penggunaan motor untuk mudik turun 12%

Kampanye dan sosialisasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan tentang bahaya mudik menggunakan kendaraan roda dua atau motor berbahaya atau tidak direkomendasikan, diklaim berhasil. Indikatornya terlihat dari penurunan penggunaan moda sepeda motor dalam mudik libur lebaran turun hingga 12%.

"Menhub dan kepolisian selalu mengampanyekan mudik dengan sepeda motor itu berbahaya atau tidak direkomendasikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dalam acara Evaluasi Mudik Lebaran di Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta.

Selain di Jalan Pantura, Kemenhub menilai, pengendara motor saat mudik lebaran turun sampai 12% pada 2019. Angka tersebut juga ternyata diikuti dengan menurunnya angka tingkat kecelakaan pada saat mudik Lebaran 2019, seperti data dari kepolisian, sampai 65%.

Untuk menurunkan tingkat kecelakaan, pemerintah juga membuat Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK).

Untuk terus mendorong masyarakat dalam menggunakan angkutan umum saat mudik lebaran selanjutnya, pihaknya juga bertekad akan memperbaiki semua angkutan umum. Langkah itu dilakukan setelah sebelumnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kami akan memperbaiki semua angkutan umum setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi menggunakan angkutan umum. Kami akan perbaiki 35 terminal rute A di Jawa. Pelayannya, fasilitas, harus sama seperti di bandara," jelas Budi.

Menurutnya, respons masyarakat saat mudik lebaran kemarin sangatlah positif. Di mana sebagian dari mereka mengatakan bus yang tersedia sangatlah bagus, nyaman, aman, ditambah dengan fasilitas yang lengkap. 

"Secara umum pendapat masyarakat terhadap penanganan angkutan umum lebaran, cuma dua istilah, sangat baik dan lebih baik," tuturnya.

Sponsored

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2019 turun sebesar 65% ketimbang jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2018.

Pada Operasi Ketupat 2018, kecelakaan lalu lintas mencapai 1.593 kejadian. Di 2019, jumlah kecelakaan lalu lintas turun drastis ke 560 kejadian atau turun 65%.

Adapun korban meninggal dunia pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2018 ada sebanyak 358 orang. Sementara itu, selama Operasi Ketupat 2019 ada 133 orang korban meninggal atau turun 63%.

"Mudah-mudahan dengan laka lantas yang turun mendekati 65% dibandingkan dengan tahun lalu, termasuk yang luka berat dan luka ringan, jadi acuan kami untuk bekerja lebih keras lagi," kata Irjen Refdi dalam acara Evaluasi Akhir Operasi Ketupat 2019, di Jakarta, Selasa. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid