Penyandang disabilitas boleh salat ied bareng Presiden Jokowi

Masjid Istiqlal akan memfasilitasi jamaah dari kaum disabilitas pada Salat Ied Idul Adha 1440 Hijriyah yang akan dilaksanakan pada Minggu, (11/8). Demikian disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam.

Abu Hurairah mengatakan, pelaksanaan Salat Ied tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Memfasilitasi penyandang disabilitas di Masjid Istiqlal merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo dan Bimas Islam Kementerian Agama.

“Besok kaum muslim disabilitas bisa turut serta beridabah salat bersama presiden dan jajaran tinggi pemerintahan menempati ruang utama. Para disabilitas direncanakan berada di sebelah kiri presiden, pada deretan saf di belakang perwira TNI,” kata Abu Hurairah saat ditemui di Jakarta pada Sabtu, (10/8).

Abu Hurairah menambahkan, pihak Masjid Istiqlal secara khusus akan memasang layar monitor yang menampilkan petugas pemandu bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas tuli. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan yang setara bagi penyandang disabilitas dalam hal keagamaan. 

“Kaum difabel itu sebenarnya normal seperti kita. Alangkah naifnya selama ini pesan-pesan keagamaan i tidak tersampaikan ke mereka karena tidak ada penerjemahnya. Mulai tahun ini kami menyadari hal itu” kata Abu.

Abu Hurairah mengatakan, layar monitor yang akan menampilkan penerjemah dengan bahasa isyarat disediakan petugas baik laki-laki maupun perempuan dengan jumlah masing-masing satu orang.

Dimulai pada pukul 07.00 WIB, Salat Ied akan mengangkat tema ‘Spirit berkurban untuk kesejahteraan umat’. Tuan Guru Ahmad Husni Ismailyang selama ini menjadi imam rawatib harian di Masjid Istiqlal dijadwalkan akan memimpin ibadah esok. Adapun Ustaz Yusuf Mansyur ditunjuk menjadi khatib.

Abu Hurairah memperkirakan jamaah yang akan hadir Salat Ied sebanyak 100.000 orang. Karena sedang ada renovasi bangunan masjid, untuk mengantisipasi membludaknya jamaah, bagian teras di sekeliling ruang utama akan dimaksimalkan untuk menampung jamaah melaksanakan Salat Ied. Karena itu, akses jalan masuk Masjid Istiqlal pun akan ditutup bagi kendaraan umum.

Pengelola Masjid Istiqlal, kata dia, telah berkoordinasi dengan petugas pengatur lalu lintas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Area parkir kendaraan bagi calon jamaah yang akan menunaikan salat Ied ditentukan di sisi luar area Istiqlal, yaitu di tepi Jalan Perwira atau depan Gedung Pertamina dan Jalan Katedral. Meski demikian, tak ada pemberlakuan pengalihan jalur lalu lintas.