sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penyebaran 32 titik tempat CFD tidak ada urgensinya

Aktivitas CFD sangat berpotensi menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Kamis, 25 Jun 2020 14:18 WIB
Penyebaran 32 titik tempat CFD tidak ada urgensinya

Pemprov DKI diminta menghentikan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) secara total. Sebab, itu merupakan kegiatan yang memicu terjadinya kerumunan.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI, Ahmad Idris menegaskan, tetap menolak upaya pemprov membuka CFD di 32 titik wilayah di Jakarta. Menurut dia, itu bukan solusi karena dibuka di tengah pandemi Covid-19. "Sikap kami masih sama kaya CFD di Sudirman-Thamrin. Kami minta untuk ditolak dan ditiadakan," tegas Idris, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (25/6).

Idris mengungkapkan, bahwa aktivitas CFD sangat berpotensi menjadi kluster baru penyebaran virus SARS-CoV-2. Kasus Covid-19, yang saat ini melandai, bisa saja akan kembali naik dengan dibukanya kegiatan tersebut.

Terlebih, kegiatan malah dibuka di 23 titik lokasi di wilayah ibu kota. Hal itu, justru sangat mengkhawatirkan terutama terjadinya penyebaran secara sporadis di berbagai tempat. "Penyebaran di 32 titik itu tidak ada urgensinya. Malah kami memperkuat timbulnya kluster baru," ujarnya.

Idris menegaskan, Pemprov DKI mestinya fokus pada berjalannya pengawasan di tempat-tempat prioritas dan urgen, seperti pusat perbelanjaan, mal, dan pasar tradisional, ketimbang CFD. "Lebih banyak tempat yang lebih penting diawasi dibanding CFD," ujarnya.

Idris menuturkan, aktivitas olahraga mestinya bisa dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing. "Pemerintah bisa menggunakan materi edukasi dan sosialisasi di rumah, tidak berkumpul. Intinya, tidak ada urgensi CFD saat ini," Jelasnya.

Diketahui, Pemprov DKI, telah melakukan evaluasi dari uji coba dibuka kembalinya aktivitas CFD di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin. Hasilnya, Pemprov DKI memutusakan untuk menutup kembali kegiatan tersebut.

Pemprov tetap memberi solusi yaitu dengan membuka aktivitas olahraga di 32 lokasi di wilayah Jakarta. Hal itu, agar aktivitas olahraga masyakarat ibu kota tetap bisa dilakukan dengan mencegah kemungkinan  terjadinya penumpukan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid