sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Novel Baswedan sebut penyerangannya sistematis dan terorganisir

Sejauh ini, baru dua tersangka yang telah ditetapkan tersangka oleh kepolisian atas penyerangan Novel Baswedan.

Rizki Febianto
Rizki Febianto Selasa, 07 Jan 2020 09:25 WIB
Novel Baswedan sebut penyerangannya sistematis dan terorganisir

Penyidik senior Komisi Penberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menyebut penyiraman air keras terhadap merupakan penyerangan yang sistematis dan terorganisir. Karena sistematis dan terorganisir itulah, maka dia beranggapan pelaku peneyerangan terhadap dirinya tidak hanya dua orang saja.

“Komnas HAM telah melakukan investigasi, bisa kita lihat dengan istilah sistematis dan terorganisir berarti pelakunya bukan cuma dua.Tentu ada orang-orang lain,” kata setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin (6/1).

Sejauh ini, baru dua tersangka yakni pria berinisial RM dan RB yang telah ditetapkan tersangka oleh kepolisian atas penyerangan Novel Baswedan. Namun, Novel tidak percaya pada keterangan dua pelaku tersebut yang mengaku menyerangnya karena urusan dendam pribadi.

“Saya tidak tahu apakah penyidik Polri bisa mengaitkan orang yang ditetapkan tersangka ini dengan orang yang mengamati saya sebelumnya," ujar Novel. 

Karena itu, Novel meminta agar kasus penyerangan terhadap dirinya ini ditangani oleh tim independen. Dengan tim independen, Novel menilai akan lebih efektif dalam proses penyelidikan kasusnya.

"Saya mengatakan bahwa setiap upaya sindikasi yang terorganisir dalam melakukan serangan kepada orang yang sedang melakukan tugas memberantas korupsi harus ditindak tegas. Tentunya pengungkapan itu akan lebih efektif apabila dilakukan oleh tim independen,” ujarnya.

Tim independen ini, menurut Novel, nantinya tak hanya bekerja untuk mengungkap kasusnya semata, melainkan juga dapat menyelesaikan kasus teror yang menyerang penyidik KPK lainnya. 

"Saya berkali-kali menyatakan itu, termasuk juga upaya serangan terhadap orang-orang KPK lainnya. Jangan sampai sekarang ini kan belum ada yang terungkap,” ujar Novel. 

Sponsored

Seperti diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pelaku tak dikenal usai melaksanakan Salat Subuh di masjid tak jauh dari rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Setelah sekitar 2, 5 tahun, pelaku berhasil ditangkap pihak kepolisian pada Jumat (27/12). 

Adalah dua anggota Brimob berinisial RM dan RB yang mengaku menyerang Novel Baswedan.  Dalam keterangannya, kedua pelaku melakukan aksinya didorong atas dendam pribadi. Atas perbuatannya, RM dan RB terancam dengan pasal penganiayaan. Mereka disangkakan pasal menganiaya seseorang hingga mengakibatkan luka berat.

Meskipun sudah ada penetapan tersangka, sempat muncul keraguan terhadap RM dan RB. Sebab keduanya tidak mirip dengan sketsa yang pernah polisi keluarkan usai penyerangan Novel.

Berita Lainnya
×
tekid