sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perbaiki kinerja, Prasetio anjurkan Anies turun ke lapangan

Dia pun meminta gubernur tak sekadar menerima laporan anak buah.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Selasa, 18 Feb 2020 21:17 WIB
Perbaiki kinerja, Prasetio anjurkan Anies turun ke lapangan

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyarankan Gubernur, Anies Baswedan, lebih sering turun ke lapangan. Jangan sekadar memercayai laporan anak buahnya terkait kondisi dan masalah Ibu Kota.

"Sekarang pemimpin Jakarta harus banyak di lapangan. Jadi, tahu masalahnya. Kalau di bangku kerja, masalahnya enggak tahu. Jangan selalu percaya dengan anak buah," katanya di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (18/2).

Menurut dia, Anies selama ini sekadar menerima laporan dari bawahannya. Namun, taktahu kondisi riil di lapangan. Dicontohkannya dengan rekomendasi Formula E dalam surat yang dikirimkannya ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Dalam surat Nomor 61/-1.857.23 tanggal 11 Februari 2020 itu tertulis, " ... Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperoleh rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan tanggal 20 Januari 2020 ...." Padahal, rekomendasi diterbitkan Tim Sidang Pemugaran (TSP). 

"Jadi, anak buah ini harus dibuat check and recheck. Semua enggak bisa dilepas begitu saja," ujar Pras, sapaan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut

Dirinya lalu mencontohkan dengan pembelian sejumlah alat untuk menanggulangi bah. "Kenyataan yang ada, kenapa banjir bisa seperti itu?" lanjutnya. 

Pras mengingatkan, pola turun ke bawah (turba) tersebut dilakukan pemerintahan sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, sukses menangani banjir Jakarta.

Indonesia Barometer (IB) merilis hasil survei ihwal masalah Ibu Kota, Minggu (16/2). Berdasarkan riset tersebut, sebanyak 40% responden menganggap Ahok berhasil menangani banjir. Di bawahnya, Jokowi 25% dan Anies 4%.

Sponsored

Petahana berada di urutan "buncit" untuk penanganan kemacetan dengan 8,3%. Sedangkan Ahok 35,3% dan Jokowi 25,3%.

Survei digelar 9-15 Januari 2020. Melibatkan 1.200 responden. Mereka adalah warga negara Indonesia (WNI) dan memiliki hak suara.

Penjawab dipilih melalui metode multistage random sampling. Lalu diwawancarai tatap muka menggunakan kuesioner. Rerata simpangan (margin of error) sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid