Periksa 9 saksi, Bareskrim: Data BPJS Kesehatan kemungkinan besar dibobol

Penyidik Bareskrim Polri telah memeriksa lima vendor yang menyediakan alat dan sistem penyimpanan data BPJS Kesehatan. Kelimanya, diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam kebocoran data penduduk.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, penyidik saat ini tengah mendalami hasil pemeriksaan para saksi itu. Sejauh ini, sudah sembilan saksi yang dilakukan pemeriksaan.

"Sudah diperiksa kemarin. Mereka vendor swasta penyedia alat maupun sistem di BPJS Kesehatan. Sekarang, proses penyidikan masih terus berjalan," katanya di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis (3/6).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, sejauh ini dugaan penyidik, data yang dijual beli dalam situs Raid Forum didapat dari pembobolan. "Dugaan kuat itu pembobolan," ujarnya.

Sebelumnya, akun bernama Kotz membagikan 1 juta data pribadi secara gratis dalam file berukuran 240 MB sejak Rabu (12/5). Pelaku mengklaim memiliki data pribadi sebanyak 272.788.202 juta penduduk. Namun, data keanggotaan BPJS Kesehatan pada akhir 2020 hanya 222 juta.

Petinggi BPJS Kesehatan pun dipanggil oleh Kominfo untuk menjelaskan kebocoran data tersebut. Sejumlah pihak juga mendesak mengusutan kebocoran data penduduk itu.