sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Personel Bareskrim terjun ke pusat perbelanjaan pascapengumuman Covid-19

Langkah ini, salah satu tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya kriminalitas.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Selasa, 03 Mar 2020 11:04 WIB
Personel Bareskrim terjun ke pusat perbelanjaan pascapengumuman Covid-19

Anggota Bareskrim Polri diinstruksikan memantau tempat-tempat perbelanjaan. Guna memonitor peningkatan aktivitas menyusul pengumuman dua warga Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), yang dikabarkan terinfeksi coronavirus.

"Kami sudah minta kepada anggota untuk turun ke lapangan memantau. Khususnya tempat-tempat perbelanjaan," ucap Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo, di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (3/3).

Dia menerangkan, langkah itu untuk menjaga dan pengamanan. Harapannya, eskalasinya tak meluas dan mengantisipasi terjadinya kriminalitas.

"Anggota, khususnya kami dari reserse, kami turunkan anggota ke sana. Untuk jangan terjadi hal-hal kemudian berdampak kepada aksi-aksi bersifat kriminalitas," tuturnya.

Sigit memastikan, pemantauan menyasar titik-titik yang mengalami peningkatan aktivitas perbelanjaan. "Semua yang di dalam pantauan kita ada aktivitas meningkat, kita turunkan. Baik di pasar maupun supermarket," katanya.

Di Istana Merdeka, Senin (2/3) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dua warga Depok positif coronavirus jenis baru (Covid-19). Informasi penyebaran di Tanah Air ini, diklaim diketahui sejak pekan lalu. Menyusul datangnya warga negara (WN) Jepang positif terinfeksi ke Indonesia.

Pemerintah, tambahnya, lalu menelusuri siapa saja yang ditemui WN Jepang positif Covid-19 itu. Hasilnya, dua dari beberapa WNI kontak dengannya, terinfeksi.

"Setelah ditemukan, ternyata orang yang terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang," ujarnya. Mereka adalah seorang ibu (64) dan putrinya (31).

Sponsored

Itu merupakan kasus pertama di Tanah Air. Menyusul banyak pihak menyangsikan Indonesia bebas Covid-19. Baik lembaga maupun negara.

Kendati begitu, Jokowi sesumbar, pemerintah siap menghadapinya. Dalihnya, "Kami punya rumah sakit, peralatan, dan SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada."

"Kami juga memiliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid