Pesan para gubernur untuk Presiden Jokowi

Empat gubernur memberikan pesan atau harapannya kepada presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)  dan Ma'ruf Amin untuk kepemimpinan lima tahun ke depan. Keempatnya yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa berharap Jokowi dapat menjadikan persatuan sebagai prioritas untuk menghadirkan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat di setiap elemen. Menurut dia, dengan persatuan atau sinergitas, maka pembangunan dari Sabang sampai Merauke akan berhasil.

"Pak Jokowi memberikan kekuatan bagaimana kerja bersama untuk kemajuan bangsa. Artinya, bahwa we need strong partnership. Saya rasa itu yang digarisbawahi oleh Pak Jokowi beberapa hari terakhir ini," kata Khofifah di Jakarta, Minggu (20/10).

Khofifiah menyebut sektor penting yang harus diperkuat yakni sektor sosial. Jokowi - Ma-ruf diharapkan bisa menyelesaikan segala persoalan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, utamannya masyarakat miskin kota lewat bantuan pangan non-tunai.

Menurut dia, saat ini masih terlihat ketimpangan antara kota dan desa.  Ketimpangan infrastruktur, misalnya, seringkali muncul antara Jawa dan daerah di luar Jawa. 

“Tapi kalau kita misalnya bottom up process dari yang bawah itu bisa ditingkatkan secara signifikan, belanja-belanja konsumsi juga diperkuat dari bantuan-bantuan sosial, mudah-mudahan struktur pondasi ekonomi kita juga akan semakin menguat," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta

Hampir senada, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap Jokowi - Ma'ruf Amin bisa merealisasikan janji-janji politiknya terhadap masyarakat. Anies juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan kesehatan Jokowi - Ma'ruf Amin untuk menjalankan amanat sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dengan sebaik-baiknya.

"Masyarkaat Indonesia menitipkan amanat ini kepada beliau-beliau. Kami percaya Insyaallah mereka bisa menunaikan dengan sebaik-baiknya," papar Anies.

Gubernur Jawa Barat

Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar pemerintahan Joko Widodo pada periode kedua dapat memekarkan daerah setingkat kabupaten/kota di wilayah pemerintahannya.

Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut pemekaran di Jawa Barat dibutuhkan karena saat ini jumlah penduduk di daerah itu sudah menyentuh angka 50 juta. 

"Kalau boleh daerah tingkat II nya dimekarkan. Penduduknya terlalu banyak hampir 50 juta, kurang keurus, secara daerah yang cuma 27," kata Emil.

Menurut Emil, pentingnya pemekaran Jabar demi pemerataan pembangunan. Sebagai pembanding, ia menyebutkan Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk 40 juta memiliki 38 kabupaten/kota.

Di sisi lain, Emil juga meminta agar pemerintahan Jokowi pada periode kedua ini memberikan keadilan fiskal di daerahnya. Menurut dia, terjadi ketidakadilan dalam alokasi anggaran, khususnya Dana Alokasi Umum (DAU).

Seharusnya, kata  Emil, penyaluran DAU dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah sesuai dengan jumlah penduduk.

Sebagai catatan, DAU adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

"Kalau penduduknya besar, bantuan fiskalnya juga harusnya besar," katanya.

Saat ini, jumlah penduduk Jabar menyumbang 20% dari total penduduk di Indonesia. Artinya, sambung ia, stabilitas ekonomi di Jabar tentu akan berperan besar bagi stabilitas ekonomi di Indonesia. 

Gubernur Jawa Tengah

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pramono menuturkan, sebagai pemimpin daerah, dirinya akan terus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dari daerah. Sehingga, keputusan politis pemerintahan pusat bisa terlaksana dengan baik.

Ganjar berjanji akan membantu Jokowi dengan cara mengoptimalkan segala reformasi kebijakan. Misalnya, pencegahan korupsi, hal itu harus berjalan lancar mulai dari daerah.

"Saya kira kami ini yang di daerah yang harus melaksanakan itu, dan menciptakan kondisi yang kondusif. Jika demikian, saya yakin Indonesia akan bisa lebih renponsif terhadap perubahan yang terjadi," papar Ganjar.

Lebih jauh, ia menuturkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sejatinya akan mengalami tantangan yang cukup berat. Ganjar menguraikan, pasalnya saat ini faktor eksternal dunia berubah dengan cepat baik dari segi politik, sosial, ekonomi dan budaya.

"Maka hari ini, saatnya kita bersatu. Saatnya kita mendukung bersama-sama di periode kedua," imbuhnya.