sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pindahkan ibu kota, Indonesia bakal contoh Brasil

Sepanjang sejarah, Brasil sudah dua kali memindahkan ibu kotanya.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Rabu, 10 Jul 2019 17:43 WIB
Pindahkan ibu kota, Indonesia bakal contoh Brasil

Rencana pemindahan ibu kota semakin santer dibahas dengan alasan peningkatan dan pemerataan ekonomi di luar Jakarta dan Pulau Jawa. Perspektif Indonesia-sentris yang memutus ketimpangan antara pusat dan daerah diharapkan tercapai dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, ada tiga tujuan utama pembangunan lokasi ibu kota baru, yakni pembangunan berdasarkan pamahaman Indonesia-sentris, pertumbuhan pusat ekonomi baru, dan pemerataan kesejahteraan.

"Pertumbuhan ekonomi di Jawa selama ini lebih cepat daripada daerah lain. Dalam lima tahun ke depan, kita upayakan mengurangi ketimpangan ini seiring pembangunan lokasi ibu kota baru," ujar Bambang dalam  diskusi 'Pindah Ibukota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat' di kantor Bappenas Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

Dalam paparannya, Bambang mengatakan, rencana pemindahan ibu kota negara bukanlah hal yang baru. Sejumlah negara di dunia telah sukses memindahkan ibu kotanya, semisal Australia, Korea Selatan, dan Brasil. 

Brasil, menurut Bambang, telah dua kali memindahkan ibu kotanya. Pada 1549, ibu kota Brasil terletak di kota Salvador da Bahia sebelum berpindah ke Rio de Janeiro pada 1763. Pada 1960, ibu kota berpindah ke Brasilia. 

Bambang mengatakan, perpindahan ibu kota Brasil itu telah berdampak pada pertumbuhan kota dan perekonomian penduduk setempat. Secara geografis, Brasil juga mirip dengan Indonesia karena memiliki banyak pulau. 

Menurut Bambang, upaya pengembangan perekonomian telah dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, antara lain Medan, Palembang, Makassar, dan Manado. “Hal itu dilakukan sejalan dengan rencana pemindahan ibukota,” kata dia.

Bambang menuturkan, kebijakan pembangunan lokasi ibu kota ke Pulau Kalimantan dipilih karena berada di pusat wilayah Indonesia dan bebas dari risiko bencana alam. Namun, setelah ibu kota berpindah ke Kalimantan, geliat perekonomian di Jakarta akan tetap berlangsung.

Sponsored

Ibu kota baru, lanjut Bambang, akan berfungsi seperti ibu kota Amerika Serikat, Washington DC. "Sementara Jakarta sebagai pusat perekonomian dan bisnis tidak berubah. Jakarta akan jadi seperti New York," ujar dia.

Catatan sejarah 

Di tempat yang sama, Duta Besar LBBP RI untuk Brasil periode 2010-2015, Sudaryomo Hartosudarmo menguraikan catatan historis niatan Presiden pertama RI Sukarno memindahkan pusat pemerintahan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. 

Menurut Sudaryomo, ide memindahkan ibu kota muncul di kepala Sukarno usai berkunjung ke Rio de Janeiro pada 1959 dan 1960. “Sukarno lalu berpikir sambil menjatuhkan koin. Lalu berceletuk, ‘Saya akan memindahkan ibukota negara ke Palangkaraya’,” tutur Sudaryomo.

Tak hanya Sukarno, menurut Sudaryomo, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad pun segera mengupayakan pemindahan ibukota Malaysia dari Kuala Lumpur ke Putrajaya sepulang dari kunjungan ke Brasil.

Namun, Sudaryomo mengatakan, upaya pemindahan lokasi ibu kota itu berlangsung dengan perencanaan matang dan memakan waktu lama dan butuh profesionalitas. 

“Pemindahan ini harus direncanakan jauh-jauh hari. Brasil pun demikian, dan pelaksanaannya sangat baik, dan telah membuat lahirnya kota-kota satelit di sekitar Brasilia,” katanya. 

Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Barbosa mengatakan sejarah kesuksesan Brasil dalam memindahkan lokasi ibu kota sungguh melebihi ekspektasi pemerintah Brasil. Dengan mengamati kemiripan jumlah populasi negara Indonesia dengan Brasil, Rubem menyebut konsep pengembangan ibu kota baru dapat diterapkan pula oleh pemerintah Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid