sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS ingatkan pemerintah tingginya anak yatim piatu akibat Covid-19

Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4% dari 72,9 juta rumah tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 23 Jul 2021 19:11 WIB
PKS ingatkan pemerintah tingginya anak yatim piatu akibat Covid-19

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mengingatkan, pemerintah soal membengkaknya jumlah anak yatim piatu akibat orang tuanya meninggal. 

"Meningkatnya angka kematian pasien Covid-19 tentu menambah jumlah keluarga yang kehilangan ayah, ibu bahkan keduanya. Pemerintah harus memitigasi dampaknya sejak sekarang agar tidak menjadi bom waktu masa mendatang," ujar Netty dalam keterangannya, Jumat (23/7).

Hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2015 sebanyak 5,89% pasangan suami istri bercerai (hidup). Jumlahnya sekitar 3,9 juta dari total 67,2 juta rumah tangga. 

Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4% dari 72,9 juta rumah tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan.

Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS ini, ketidakhadiran orang tua akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak. Dia meminta, pemerintah memiliki strategi penanganan anak-anak fatherless atau motherless ini. 

Apalagi, selama pandemi angka perceraian juga meningkat karena alasan ekonomi. "Anak-anak di rumah tanpa orang tua dan anak-anak belajar tanpa kehadiran guru secara fisik  tentunya menjadi problem tersendiri," ujarnya.

Oleh karena itu, Netty meminta, pemerintah agar memperhatikan kondisi tersebut agar tidak menghambat  peluang bonus demografi Indonesia menuju 2045.

Pada momentum Hari Anak Nasional (HAN) ini, Netty juga menyatakan, pemerintah agar menyiapkan strategi  perlindungan, pencegahan dan penanganan lebih spesifik terhadap anak pasien Covid-19. Mengingat mereka rentan terhadap tekanan psikologis akibat kondisi tidak nyaman dalam masa perawatan atau isolasi.

Sponsored

Mengutip data Covid19.go.id, Netty menyebutkan, jumlah pasien Covid-19 usia 0-5 tahun ada  sebanyak 2.9% atau sekitar 86.531 kasus dan usia 6-18 tahun sebanyak 9.9% atau sekitar 295.399 kasus. 

"Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat anak-anak adalah generasi masa depan bangsa yang harus dilindungi dari serangan Covid-19, terutama varian delta yang mudah menginfeksi anak-anak," ujarnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid