sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PLN jawab tudingan naikkan tarif diam-diam

Work from home picu tagihan listrik pelanggan membengkak

Fathor Rasi
Fathor Rasi Jumat, 08 Mei 2020 19:43 WIB
PLN jawab tudingan naikkan tarif diam-diam

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini menjelaskan ihwal keluhan pelanggan pada bulan Mei 2020. Akar masalahnya, jelas Zaini, terjadi ketika pada bulan Maret mulai pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Petugas catat meter, kata dia, tidak dapat melakukan pencatatan meteran kepada sebagian pelanggan untuk menghindari pelanggan menjadi korban penularan Covid-19.

Zulkifli juga menjelaskan perihal tuduhan bahwa PLN curang dan menaikkan tarif diam-diam. "Kami diawasi secara internal maupun eksternal. Jadi, dalam hal tarif listrik, kami tidak mungkin dan tidak bisa melakukan kebijakan semena-mena. Kami tunduk dan patuh pada keputusan pemerintah dan menjalankan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya kepada pimpinan dan anggota Ombudsman RI melalui konferensi virtual, Jumat (8/5).

PLN, lanjut dia, adalah perusahaan BUMN yang setiap laporannya harus mendapatkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan dan pengawasan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

PLN, jelas Zulkifli, memahami ada sebagian pelanggan yang mengeluh tagihannya membengkak tiba-tiba. Hal itu terjadi karena dalam situasi pandemi Covid-19, proses penagihan tidak dapat berlangsung normal sehingga digunakan rata-rata selama 3 bulan terakhir.

Dengan cara tersebut, kata Zulkifli, tentu akan ada akibat kurang bayar atau lebih bayar pada bulan berjalan, yaitu April. Secara sistem, kekurangan jumlah pembayaran akan dibebankan pada bulan berikutnya.

"Kita semua tahu, pada bulan April, PSBB berlangsung makin luas, dan work from home juga makin besar sehingga tagihan listrik pelanggan rumah tangga makin besar. Ditambah lagi dengan kurang bayar pada bulan sebelumnya. Maka, tagihan tersebut memang menjadi makin besar,” paparnya menjelaskan ke Ombudsman RI.

Zulkifli menjelaskan, PLN berusaha mati-matian menjaga mandat dan tanggung jawab menjamin pasokan dan kualitas listrik yang andal tersebut pada situasi seperti saat ini, apalagi masyarakat memerlukannya.

Sponsored

Untuk itu, PLN membuat pengamanan berlapis, ketersediaan petugas di titik-titik operasi kritikal, dan pengawasan maksimal kepada penjaga pasokan listrik.

"Kami juga sadar bahwa ada risiko besar petugas dan pegawai di lapangan menghadapi virus yang penyebarannya sangat luar biasa. Kami ambil risiko itu," bebernya.

Berdasarkan catatan PLN selama Maret dan April, tingkat gangguan listrik apalagi pemadaman justru berada di titik terendah.

"Kami jaga pasokan listrik selama 24 jam 7 hari setiap bulan sepanjang tahun,” ungkapnya.

Pihaknya telah membuka posko pengaduan dan menambah saluran pengaduan, termasuk mendatangi pelanggan yang masih membutuhkan penjelasan lebih lengkap.

PLN menyadari dengan pelanggan yang berjumlah kurang lebih 75 juta akun, ada sebagian kecil keluhan dan ketidakpuasan yang akan muncul.

Pihaknya mempersilakan masyarakat yang mau melaporkan kepada PLN melalui contact center PLN maupun media sosial milik PLN.

"Posko pengaduan ini merupakan komitmen PLN terhadap pelanggan sekaligus keseriusan PLN dalam menangani isu kenaikan tarif, serta untuk menjawab dan memberikan informasi yang akurat terkait dengan tagihan pelanggan," pungkasnya. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid