sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi diminta selidiki peretas bekerja sama dengan teroris

Kemungkinan para terorisme itu sendiri melakukan peretasan untuk mengumpulkan uang.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Sabtu, 26 Okt 2019 19:38 WIB
Polisi diminta selidiki peretas bekerja sama dengan teroris

Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) meminta Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri menyelidiki keterkaitan peretas situs dengan jaringan terorisme. Pasalnya, modus para peretas situs saat ini dengan meminta tebusan uang yang tidak menutup kemungkinan dapat mengalir ke jaringan terorisme. 

Chairman of ICSF Ardi K. Sutedja mengatakan tidak menutup kemungkinan para terorisme itu sendiri melakukan peretasan untuk mengumpulkan uang. Pasalnya belakangan ini Polri merilis sejumlah jaringan terorisme yang terstruktur melalui dunia maya.

"Tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi. Pola seperti ini sudah sering terjadi, meneror pihak korban untuk meminta sejumlah uang," tuturnya, Sabtu (26/10).

Ardi menuturkan saat ini jaringan terorisme pun telah menguasai teknologi dan informasi. 

Menurutnya, kiblat jaringan terorisme di Indonesia terhadap ISIS akan membentuk pola yang sama seperti ISIS di Suriah. Ia membeberkan salah satu pola yang digunakan petinggi ISIS Indonesia dengan membentuk lonewolf melalui kecanggihan teknologi.

"Para pelaku terorisme ini sudah paham betul ya dengan teknologi dan informasi. Maka dari itu, saya menyarankan agar Polri juga menyelidiki hal ini, sehingga dapat ditanggulangi sejak dini," kata Ardi.

Ditambahkan Ardi, kelompok terorisme memiliki pemahaman melakukan kejahatan untuk sebuah amaliyah adalah benar. Sedangkan peretasan situs sendiri, saat ini telah dijadikan industri menghasilkan bagi para pelakunya.

"Jadi, kelompok terorisme juga sudah menjadikan peretasan sebagai sebuah ladang pengumpul uang untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Saat ini, sasaran yang dijadikan korban tidak terbatas," ujar Ardi.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid