sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi geledah rumah terduga bom bunuh diri

Beberapa polisi melakukan penjagaan ketat di depan rumah terduga R.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 13 Nov 2019 13:37 WIB
Polisi geledah rumah terduga bom bunuh diri

Polisi menggeledah rumah terduga bom bunuh diri di Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan, Sumatera Utara, Rabu.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan terduga berinisal R merupakan warga Jalan Jangka Gang Tentram No. 89B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Medan.

Beberapa polisi melakukan penjagaan ketat di depan rumah terduga R, sementara sejumlah petugas lainnya masih melakukan penggeledahan di dalam rumah tersebut.

"Kalau mau ambil gambar dari luar saja, ya," kata polisi kepada wartawan.

Sebelumnya, ledakan terjadi di Mako Polrestabes Medan, Jalan H.M. Said Medan, Rabu pukul 08.45 WIB.

Ledakan itu berasal dari seorang beratribut pengemudi ojek daring (online) yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Bom itu meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Densus 88 Antiteror Polri masih berupaya menyelidiki identitas pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu.

"Densus 88 bersama Inafis dan Labfor melakukan olah TKP untuk memastikan identitas pelaku," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta.

Sponsored

Polri pun mengambil sidik jari mendiang pelaku untuk dicocokkan dengan basis data di KTP elektronik pelaku untuk mengetahui identitas pelaku.

"Pelaku sidik jarinya diambil dan nanti (dicocokkan dengan) database e-KTP (pelaku) yang ada di Dukcapil sehingga dalam waktu tak terlalu lama, identitas pelaku bisa diketahui," katanya.

Tim juga masih menyelidiki pelaku terkait jaringan teroris tertentu ataupun pelaku perorangan.

Pelaku awalnya masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan, kemudian berjalan menuju Kantor Bagian Operasi Polrestabes Medan. Sesaat kemudian, pelaku meledakkan diri.

Ada enam orang menjadi korban luka dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri ini yakni empat polisi, seorang pekerja harian lepas dan seorang warga sipil. Keenamnya kini dirawat di RS Bhayangkara.

Menanggapi itu, Ketua Umum Parta Nasdem Surya Paloh meminta masyarakat Indonesia bergandengan tangan memberantas radikalisme. Kata dia, peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, melukai bangsa Indonesia.

"Ini orang sakit. Mana ada orang waras mau bunuh diri," kata Paloh di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta, Rabu (13/11).

Menurut Paloh, tak ada agama yang mengajarkan untuk membunuh sesama. Radikalisme harus dilawan dengan semangat kebersamaan. Paloh menekankan pentingnya kewaspadaan semua pihak terhadap upaya-upaya yang merusaki keamanan dan persatuan bangsa.

"Ajaran agama apa pun tidak mengajarkan ini. Mau kita bilang biadab atau jahanam, dia tidak peduli. Maka tidak ada jalan lain, tingkatkan kewaspadaan," ujar Paloh.

Lebih lanjut Paloh mengatakan, aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan kembali menjadi ujian bangsa Indonesia. Dia menduga ada satu kekuatan yang ingin memecah-belah bangsa.

"Ini yang rugi kita semua. Belum tentu yang bawa bom tadi, memang tahu itu bom. Belum tentu dia sadar mau bunuh diri. Bisa jadi dia tidak tahu apa-apa. Bisa jadi ada orang jahat, ada sistem di belakang dia untuk mengatur ini," jelas bos Media Group ini.

Paloh menambahkan agar semua elemen bangsa terlibat menjaga keamanan bangsa. Radikalisme dan terorisme, tak cukup dilawan dan diberantas oleh kepolisian. (Ant)

 

Berita Lainnya
×
tekid