sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi identifikasi satu jenazah atlet paralayang

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah atlet paralayang dari Hotel Roa-Roa, Palu.

Dimeitri Marilyn
Dimeitri Marilyn Sabtu, 06 Okt 2018 19:30 WIB
Polisi identifikasi satu jenazah atlet paralayang

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah atlet paralayang dari Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10). Atlet tersebut diketahui bernama Dewa Gede Yoganatakusuma.

"Kami telah melakukan identifikasi pemeriksaan terhadap jenazah Dewa Gede. Dari pemeriksaan kondisi jenazah, sidik jari korban dicocokkan dengan KTP-el ada 20 kecocokan sidik jari. Lalu, DNA dari korban memastikan korban benar Dewa Gede Yoganatakusuma,” kata tim DVI AKBP I Gusti Nyoman Darma di RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah.

Selain mencocokkan sidik jari dan DNA, tim DVI Inafis Mabes Polri juga menggunakan data sekunder yang melekat pada tubuh jenazah. Data sekunder tersebut adalah kepemilikan kartu identitas, ponsel atau barang pribadi mendiang Dewa Gede Yoganatakusuma.

AKBP I Gusti Nyoman Darma juga menjelaskan metode yang lazimnya digunakan dalam proses identifikasi. Metode tersebut menggunakan data post mortem atau data pada saat korban meninggal dari pemeriksaan jenazah. Metode kedua adalah metode antemortem atau data saat jenazah masih hidup.

“Setelah dapat kedua data tersebut, kami bandingkan dan cocokkan yang namanya proses rekonsiliasi. Dari proses rekonsiliasi inilah kami menetapkan identitas korban tersebut,” ujar I Gusti Nyoman Darma.

Proses identifikasi tersebut kemudian dilanjutkan dari pemeriksaan contoh gigi jenazah almarhum Dewa Gede. Dari contoh gigi ditemukan fakta bahwa yang bersangkutan memiliki ciri khusus yakni pernah dikikir. Untuk kikir gigi sendiri biasanya dijumpai oleh masyarakat di Bali.

“Jadi untuk gigi post mortem kita mendapatkan gigi korban ini ada di gigi bagian atas, itu kita sebut perataan, ada bekas gigi dikikir. Kemudian gingsul di sebelah kiri dan gigi atas dan bawah berantakan,” ujar dokter medis specialis gigi DVI Mabes Polri, AKBP drg. Lisda Cancer di lokasi yang sama.

Dari data yang didapat pada jenazah, dicocokkan dengan informasi kakak sepupunya. Kecocokan data tersebut hampir otentik dengan data post mortem.

Sponsored

Informasi lain yang ditemukan pada jenazah pria dengan tinggi badan 166 cm tersebut adalah almarhum tidak disirkumsisi atau disunat.

“Kami mendapat info tinggi badan 166 cm, kemudian didapatkan dari jenazah tidak disirkumsisi. Data dari keluarga pun bilang tinggi 166 cm dan tidak disirkumsisi. Data-data ini menjadi patokan untuk mengidentifikasi,” ucap AKBP Lisda Cancer.

Dari proses identifikasi tersebut, DVI memastikan menggunakan alat khusus bernama Inafis Portable System (IPS). Alat ini terintegrasi langsung dengan mengecek ke database yang dimiliki di Mabes Polri sekaligus dengan portal database KTP-el. Alat IPS tersebut terbukti cukup otentik menemukan identitas dari jenazah yang sebelumnya disebut Mr. X.

Palu, Donggala dan beberapa kota di Sulawesi Utara diguncang gempa yang berpotensi tsunami dengan kekuataan 7,7 magnitudo pada Jumat (28/9). Guncangan gempa tersebut membuat bangunan di bibir pantai Talesei, Palu runtuh. Salah satu bangunan yang runtuh tersebut adalah hotel kebanggaan Palu bernama Roa-Roa. Hotel yang diperkirakan ada delapan lantai tersebut kemudian roboh menewaskan ratusan orang, salah satunya Dewa Gede Natakusuma atlet Paralayang asal Bali.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid