sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi klaim hoaks tiga video kekerasan di Wadas

Polisi menyatakan adanya provokasi yang dilakukan dalam kasus Wadas.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Rabu, 09 Feb 2022 13:23 WIB
Polisi klaim hoaks tiga video kekerasan di Wadas

Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Tengah (Polda Jateng) mengklarifikasi sejumlah unggahan yang disebut hoaks selama proses pengukuran lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener di wilayah Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa (8/2). Setidaknya ada tiga unggahan dari Instagram dengan akun wadas_melawan yang diklarifikasi oleh pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudussy merespon unggahan hoaks yang pertama, yakni video amatir memperlihatkan aparat mengepung warga di dalam masjid. Menurut Iqbal, ketika pengukuran tanah, massa yang kontra berkumpul, kemudian menunggu di depan masjid dan beberapa di antaranya membawa sajam. 

Saat lewat ada yang lempar batu dari tingkat dua. Massa Pro kemudian mengejar mereka, hingga ada yang lari ke dalam masjid pakai celana pendek. 

“Lihat video, posisi polisi membelakangi masjid, polisi justru mengamankan orang di dalam masjid dari serangan massa pro yang kejar massa kontra, jangan dibalik-balik,” kata Iqbal dalam keterangan, Rabu (9/2).

Lalu, pada unggahan yang disebut hoaks kedua terkait video amatir memperlihatkan penangkapan oleh aparat keamanan terhadap warga Wadas. 

“Mereka dengan bebas masuk rumah warga, menangkap paksa dan mengintimidasi warga. Begitukah yang katanya mengayomi dan melindungi rakyat pak!” bunyi orang dalam video tersebut.

Iqbal menjelaskan, polisi sudah public address agar tidak ada benturan di masyarakat Wadas sendiri. Langkah langkah Polri sudah sesuai SOP, tetapi ada provokasi. Hingga kemudian saat akan diamankan, mereka lari ke rumah penduduk.

“Hoax kalau Polisi asal masuk-masuk rumah penduduk, yang benar adalah Polisi mengejar provokator yang masuk rumah penduduk. Gunakan cara-cara itu, mereka video dan viral provokasi,” ujar Iqbal.

Sponsored

Unggahan ketiga yang dianggap hoax berbunyi “Salah satu warga Wadas yang konsisten menjaga alam Wadas pagi ini ditangkap paksa tanpa ada kesalahan apapun saat sedang makan di warung, saat ini warga tersebut dibawa ke Polsek Bener. Kondisi saat ini, internet di Wadas juga sedang down, sehingga menyulitkan untuk berkabar melalui sosial media.”

Menurut Iqbal, unggahan itu berawal dengan adanya gambar atau foto-foto kegiatan Kepolisian Resor Purworejo yang diunggah oleh akun-akun medsos. Akun-akun itu, seperti IG wadas, group whatsapp seperjuangan wadas, dan lainya yang diikuti dengan narasi bersifat provokatif.

Iqbal menyampaikan, pada hari Selasa (8/2) pukul 07.00 WIB, Tim opsnal dan petugas polsek Bener melihat adanya orang yang bernama Moh Saudi. Orang tersebut sedang akan mengambil foto atau gambar dan berboncengan dengan istrinya. 

“Diduga akan mengambil gambar yang akan diunggah dengan disertai narasi provokatif maka diamankan. Namun pada saat dimakan handphone saudara Moh Saudi dibawa oleh istrinya dan meninggalkan saudara moh saudi dengan membonceng orang lain,” ucap Iqbal

Berita Lainnya
×
tekid