sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi sasar enam kampus Jakarta diduga sarang narkoba

Enam kampus swasta yang ditarget polisi berada di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Rabu, 31 Jul 2019 11:47 WIB
Polisi sasar enam kampus Jakarta diduga sarang narkoba

Enam perguruan tinggi di Jakarta disasar polisi untuk mengungkap peredaran narkoba di lingkungan kampus. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut atas terungkapnya jaringan narkoba di lingkungan kampus di Jakarta Timur.

"Ada enam kampus lagi yang sedang kita sasar di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat," kata Kanit 3 Satuan Reserse Narkoba Polrestro Jakarta Barat, AKP Ahmad Ardhi di Jakarta, Rabu (31/7).

Dia menjelaskan, langkah ini merupakan pengembangan atas pengungkapan kasus jaringan narkoba di sebuah kampus swasta di Jakarta Timur. Ardhi mengatakan, pemeriksaan sementara terhadap para tersangka mengungkap adanya peredaran narkoba ke sejumlah kampus lain di Jakarta.

"Kita ingin ungkap jaringan yang lebih besar di atasnya," kata Ardhi.

Pada Sabtu 27 Juli 2019 lalu, polisi mengungkap jaringan pengedar narkoba di lingkungan kampus di Jakarta Timur. Lima orang tersangka ditangkap dengan barang bukti sekitar 1 kilogram dan tiga linting ganja siap edar.

Tersangka TH dan TWB ditangkap pada Sabtu (27/7) di Jakarta Timur. Tiga orang lain berinisial HK, AT, dan FF, ditangkap pada Senin (29/7) di Bekasi, Jawa Barat.

Ardhi mengatakan, tersangka menilai lingkungan kampus menjadi area transaksi yang lebih aman. Mereka beranggapan aparat penegak hukum memiliki kemungkinan kecil mencurigai kampus sebagai tempat penyimpanan dan peredaran narkoba.

"Tersangka beranggapan bahwa kampus itu lebih steril," ujar Ardhi.

Sponsored

Umumnya, jaringan pengedar narkoba menjadikan kalangan mahasiswa sebagai target pasar transaksi gelap narkoba jenis ganja paket hemat atau pahe. Ganja pahe ini dihargai relatif lebih murah agar dapat terjangkau oleh kocek mahasiswa.

"Jenis pahe ini kan murah, bisa Rp200.000 sampai Rp300.000 per satu gram. Satu paket bisa jadi sepuluh linting," ujarnya.

Kepada polisi, HK menyebut harga ganja kualitas Aceh yang dijual pengedar sudah termasuk ongkos kurir yang dilakukan FF maupun AT.

"Biasanya kalau boke banget (tidak punya uang), mereka pada patungan," katanya.

HK mengaku menjalankan aksinya di lingkungan kampus di Jakarta sejak 2017 karena tergiur oleh keuntungan hasil penjualan yang berlipat.

Ardhi menyebut harga pasaran satu kilogram ganja di Jakarta bisa mencapai Rp10 juta. Saat dipecah menjadi paketan kecil ukuran per satu gram, bisa menghasilkan keuntungan tiga hingga lima kali lipat.

"Dari satu kilogram ganja, bandar bisa dapat keuntungan sekitar Rp20 juta," katanya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid