sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi tangkap puluhan demonstran saat bentrok di Semanggi

Polda Metro Jaya menangkap puluhan orang yang terlibat bentrokan dengan aparat di depan Mapolda Metro Jaya dan Simpang Semanggi.

Sukirno
Sukirno Selasa, 01 Okt 2019 06:46 WIB
Polisi tangkap puluhan demonstran saat bentrok di Semanggi

Polda Metro Jaya menangkap puluhan orang yang terlibat bentrokan dengan aparat di depan Mapolda Metro Jaya dan Simpang Semanggi.

Menurut pantauan Senin (30/9) malam, ada sekitar 30 orang yang diamankan dan dibawa ke dalam Polda Metro Jaya.

Polisi mengamankan orang-orang tersebut dari berbagai titik bentrokan, antara lain di Simpang Susun Semanggi, di Jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto.

Dalam bentrokan sporadis tersebut massa yang berdatangan dari berbagai arah mendadak menyerang polisi dengan batu dan petasan. Petugas membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah massa.

Situasi dinyatakan aman dan kondusif pada pukul 22.50 WIB setelah puluhan personel Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya yang berjaga di sekitar Simpang Susun Semanggi berhasil memukul mundur massa hingga membubarkan diri.

Setelah situasi dinyatakan aman, polisi kemudian mencabut blokade jalan dan kendaraan dari arah Cawang menuju Slipi langsung bisa melintasi Simpang Semanggi.

Meski demikian, arus tol dalam kota arah Cawang-Tomang masih ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Sebelumnya, massa yang didominasi pelajar STM mulai berkumpul sejak pukul 17.00 WIB di Jalan Gatot Subroto di depan Gedung Polda Metro Jaya. Namun tidak terjadi bentrokan, massa hanya berusaha memprovokasi petugas dengan melontarkan kata-kata tidak senonoh.

Sponsored

Kemudian pada sekitar pukul 18.00 WIB kelompok massa yang berbeda datang dan mulai melempar petugas dengan batu. Polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata dan massa membalas dengan menembaki petugas menggunakan kembang api.

Setelah bentrokan tersebut polisi memblokir ruas Jalan Gatot Subroto dari Pancoran hingga Simpang Semanggi mulai disterilkan.

Bentrokan antara petugas dan massa terjadi beberapa kali. Aparat yang berjaga di depan gerbang utama Polda Metro Jaya beberapa kali diserang oleh massa menggunakan batu dan petasan.

Setelah beberapa kali dipukul mundur oleh aparat, massa akhirnya mundur dan membubarkan diri pada sekitar pukul 22.30 WIB. Setelah konsentrasi massa terurai, situasi di Simpang Semanggi dinyatakan kondusif dan pasukan mulai ditarik ke dalam Mapolda Metro Jaya. 

Korban dilarikan ke RS Mintoharjo

Sementara itu, sejumlah pedemo di beberapa titik di Jakarta Pusat dievakuasi ke RS Angkatan Laut Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan medis.

"Ada lebih dari 20 ambulans lalu lalang masuk RS. Dugaannya membawa para pedemo" kata Ketua RT 05 RW 03 Arti di Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (30/9) malam.

Wanita berhijab yang tinggal tidak jauh dari rumah sakit itu menuturkan para pedemo yang dilarikan ke RS Mintohardjo diangkut menggunakan sejumlah ambulans dari fasilitas kesehatan di Jakarta.

Hingga pukul 23.45 WIB, sejumlah ambulans masih mengevakuasi pedemo ke RS Mintohardjo.

Mobil ambulans tersebut diketahui berasal dari sejumlah Puskesmas di antaranya Puskesmas Cakung dan Puskesmas Keliling Tanah Abang, berdasarkan tulisan di badan ambulans.

Selain menggunakan ambulans, beberapa pedemo yang dilarikan ke RS juga menggunakan kendaraan seperti ojek dalam jaringan (online).

Sementara itu, di RS Mintohardjo didapati sejumlah pemuda dan pemudi yang diperkirakan sedang menunggu rekannya mendapatkan perawatan medis.

Seorang pedemo, Dicky mengaku temannya mendapat perawatan medis karena terkena gas air mata dan luka di bagian tubuhnya.

"Teman saya ada kena gas air mata dan ada juga telapak tangannya luka karena mungkin jarak dekat dengan letupan gas air mata," kata mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di kawasan Pasar Minggu, Jakarta itu.

Sejumlah personel TNI juga melakukan penjagaan di depan pos depan pintu gerbang utama rumah sakit.

RS Mintohardjo menjadi salah satu rumah sakit rujukan para pedemo mengingat lokasinya dekat dengan titik aksi massa seperti kawasan Pejompongan dan Jalan Gatot Subroto yang dekat dengan gedung MPR/DPR/DPD RI. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid