sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Politikus PAN kritik survei SMRC soal sila pertama Pancasila

Guspardi juga mengaku heran dengan Saiful Mujani yang mempermasalahkan perda syariah.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Selasa, 19 Jul 2022 11:04 WIB
Politikus PAN kritik survei SMRC soal sila pertama Pancasila

Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus mempertanyakan maksud pernyataan pengamat sosial politik, Saiful Mujani soal sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa cenderung dipahami hanya milik umat Islam. Dalam pernyataannya, Syaiful memandang, dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia, maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja.

Menurut Guspardi, harusnya dipahami bahwa sila Ketuhanan yang Maha Esa merupakan konsep ketuhanan yang menaungi semua agama di Indonesia.

"Artinya dalam sila pertama Pancasila itu terkandung nilai-nilai ketuhanan universal yang menjadikan setiap warga Indonesia bebas menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing," ujar Guspardi dalam keterangannya, Selasa (19/7).

Menurut politikus PAN ini, sila pertama Pancasila memiliki makna bahwa di dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia yang mempunyai kepercayaan yang beragam. Dan agama masing-masing  dapat hidup secara  berdampingan dengan damai dan saling menghormati. Selain itu,  juga dimaknai sebagai sikap tidak adanya pemaksaan kepercayaan dan agama kepada orang lain.

Guspardi juga mengaku heran dengan Saiful Mujani yang mempermasalahkan perda syariah. Guspardi menegaskan tidak sependapat dengan pendapat Syaiful bahwa dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja.

Menurutnya, jika di daerah di Indonesia ada perda syariah, itu dikarenakan adanya kekhasan adat dan budaya di wilayah tersebut yang kental dengan nilai-nilai keislaman.

"Perda syariah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah itu juga mengatur dan ditujukan kepada umat yang beragama Islam. Jadi di mana salahnya?," tegas Guspardi.

Oleh karena itu, Guspardi mengatakan, semestinya Syaiful Mujani dengan lembaga surveinya tidak memancing kegaduhan dengan hasil survei yang bisa diindikasikan sebagai sikap alergi dan menyudutkan umat Islam di Indonesia. Akan lebih baik membuat survei seperti sampai sejauh mana nilai-nilai Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta survei lainnya lebih bermanfaat.

Sponsored

"Bagaimanapun semua pihak dan elemen bangsa di negara ini sudah sepakat bahwa Pancasila sudah final dengan urutan sila nya tidak perlu dipersoalkan dan dipermasalahkan lagi," pungkas anggota Baleg DPR tersebut.

Sebelumnya, dalam paparan survei, Saiful Mujani mengatakan dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja. Saiful melihat bahwa Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa, sering dijadikan dasar bagi proses syariatisasi tersebut.

"Ini membuat sila pertama Pancasila kehilangan kemampuan untuk menampung keragaman agama yang ada di Indonesia," katanya dalam program Bedah Politik episode "Ketuhanan Maha Esa Hanya Menurut Islam?" di kanal Youtube SMRC TV, pada Kamis, (14/7).

Berita Lainnya
×
tekid