sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Politikus PKS kritik pemerintah soal harga BBM naik, jangan bikin malu presiden

Bila APBN benar-benar surplus, harusnya pemerintah tidak akan menaikan harga BBM.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 19 Agst 2022 15:06 WIB
Politikus PKS kritik pemerintah soal harga BBM naik, jangan bikin malu presiden

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto menilai pemerintah tidak konsisten dalam penyampaikan nota APBN tahun 2022. Hal tersebut setidaknya tercermin dari pernyataan pemerintah yang mengaku APBN 2022 mengalami surplus, namun pada saat yang sama malah mau menaikan harga BBM.

Menurutnya, pernyataan ini sangat janggal, sebab lazimnya bila APBN benar-benar surplus, harusnya pemerintah tidak akan menaikan harga BBM. Apalagi di saat kondisi ekonomi masyarakat belum stabil karena pandemi Covid-19.

"Pemerintah jangan plin-plan. Sementara Presiden bilang ekonomi kita bagus dan APBN surplus, para menteri justru berwacana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebaiknya wacana seperti itu dihentikan. Jangan bikin malu Presiden," ujar Mulyanto kepada wartawan, Jumat (19/8).

Menurut Mulyanto dalam pidato kenegaraan di gedung MPR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru menyampaikan prestasi kabinetnya, di mana ekonomi tumbuh positif sebesar 5.44%. Pada Semester Satu tahun 2022, APBN surplus sebesar Rp106 triliun.  

Sementara itu neraca perdagangan surplus selama 27 bulan beturut-turut tanpa jeda. Pada Semester satu tahun 2022 saja surplusnya mencapai angka sebesar Rp364 triliun.  

"Ini tentu pengaruh windfall profit (durian runtuh) dari naiknya harga-harga komoditas seperti batu bara, tembaga, emas, CPO, dan lain-lain, termasuk juga migas. Pertamina sendiri, yang menjadi operator migas dominan di Indonesia pasca akuisisi Chevron di Blok Rokan, mengalami keuntungan besar di sisi hulu migas," kata Mulyanto.

Karenanya, menurut politikus PKS ini, berbagai upaya untuk meningkatkan penerimaan negara, khususnya dengan memanfaatkan booming harga-harga komoditas energi dan pangan tersebut menjadi sangat strategis.  

Di sisi lain, penghematan APBN pada proyek-proyek yang tidak penting dan mendesak, seperti proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, perlu segera dilakukan.

Sponsored

"Kalau inisisatif ini yang dikembangkan, tentunya surplus keuangan negara tersebut dapat dioptimalkan untuk mengokohkan subsidi BBM, agar kejutan ekonomi dari luar dapat diredam melalui bantalan APBN tersebut," ungkap dia.

Dia menambahkan, mewacanakan kenaikan harga BBM bersubsidi di tengah tingginya tingkat inflasi hari ini sama saja ingin mendorong masyarakat menjadi semakin susah dan menderita.  Pilihan yang tidak tepat di tahun politik dan di akhir masa kabinet Presiden Jokowi.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid