sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polri, BIN, BNPT dan Kemlu identifikasi pelaku bom Filipina

Tiga anggota Densus 88 Antiteror dikirim ke Filipina untuk identifikasi pelaku bom yang diduga merupakan warga negara Indonesia.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 05 Feb 2019 19:12 WIB
Polri, BIN, BNPT dan Kemlu identifikasi pelaku bom Filipina

Tiga anggota Densus 88 Antiteror dikirim ke Filipina untuk identifikasi pelaku bom yang diduga merupakan warga negara Indonesia.

Mabes Polri memberangkatkan tiga orang anggota Densus 88 Antiteror ke Filipina untuk turut serta dalam proses identifikasi pelaku bom. Tujuannya, guna melakukan pengecekan terkait kabar dugaan pelaku merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal menyatakan sampai saat ini belum ada kejelasan terkait kabar tersebut. Oleh karenanya, menurut Iqbal, Mabes Polri mengirimkan anggota Densus 88 Antiteror untuk mencari fakta kabar itu.

“Hari ini Polri (Densus 88 AT) berjumlah tiga orang bersama BIN (Badan Intelijen Negara), BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), serta Kementerian Luar Negeri berangkat ke Filipina untuk identifikasi pelaku bom Filipina. Sebab, ada dugaan pelaku bom bunuh diri disebut-sebut dari negara Indonesia,” ucapnya melalui pesan singkat, Selasa (5/2).

Iqbal mengatakan kabar tersebut hanya berembus kencang di media. Namun di sisi lain, sampai saat ini belum ada fakta yang membuktikan mengenai latar belakang pelaku bom itu.

“Intinya, Indonesia membantu mengungkap. Meski demikian, sampai saat ini belum ada fakta yang mengonfirmasi bahwa pelaku bom itu benar warga Indonesia,” tuturnya.

Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano sebelumnya menyatakan dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina Selatan, pada 27 Januari 2019 merupakan warga asal Indonesia. Serangan yang dilakukan dua pelaku yang disebut pasangan tersebut, mengakibatkan 22 orang meninggal dunia dan 100 orang luka-luka. 

Menurut Ano, para pelaku dibimbing oleh Abu Sayyaf. Kendati demikian, Menteri Luar Negeri pun belum mendapatkan konfirmasi atas kebenaran kabar tersebut dan terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk memastikannya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid