Polri cari tahu keberadaan Djoko Tjandra di Malaysia

Polri mengaku tengah melakukan upaya penangkapan dan pemulangan paksa buron Djoko Tjandra dari Malaysia, apabila terbukti berada di sana.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabea Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan, telah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia untuk mengecek keberadaan Djoko Tjandra. Djoko Tjandra diduga berada di salah satu apartemen di Malaysia.

"Sudah berupaya melakukan penangkapan dan pemulangan yang bersangkutan," tutur Argo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/7).

Meski begitu, Argo mengaku belum dapat mengkonfirmasikan kebenaran keberadaan Djoko Tjandra.

Kendati begitu Argo memastikan, pihaknya telah memiliki strategi khusus untuk mengejar Djoko Tjandra.

"Pastinya ada rencana pengejaran yang sudah disiapkan ya," ucap Argo.

Untuk diketahui, Djoko merupakan terdakwa kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali senilai Rp904 miliar yang ditangani Kejaksaan Agung. Pada 29 September 1999 hingga Agustus 2000, Kejaksaan pernah menahan Djoko. Namun hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan ia bebas dari tuntutan karena perbuatan itu bukan perbuatan pidana melainkan perdata.

Pada Oktober 2008, kejaksaan mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap kasus Djoko ke Mahkamah Agung. Pada 11 Juni 2009, Majelis Peninjauan Kembali MA menerima PK yang diajukan jaksa. Majelis hakim memvonis Djoko dua tahun penjara dan harus membayar Rp15 juta. Uang milik Djoko di Bank Bali sebesar Rp 546,166 miliar dirampas untuk negara. Imigrasi juga mencekal Djoko.

Djoko dikabarkan saat ini tengah berada di Malaysia usai berada di Pontianak. Kepergiannya ke Malaysia dikabarkan dibantu oknum Polri yang saat ini tengah dalam proses pemeriksaan.