sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PPNI siap siap sukseskan program vaksinasi Covid-19

Berdasarkan survei internal, 82,04% dari total 1.700 responden bersedia divaksin pertama.

Andi Adam Faturahman
Andi Adam Faturahman Jumat, 08 Jan 2021 18:31 WIB
PPNI siap siap sukseskan program vaksinasi Covid-19

Sekitar 82% anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyatakan dukungannya dan siap menyukseskan program vaksinasi Covid-19 bertahap yang akan dijalankan dalam waktu dekat. Apalagi, menjadi salah satu kelompok yang rentan tertular SARS-CoV-2.

"Tenaga kesehatan (nakes), termasuk di antaranya perawat, merupakan kelompok dengan risiko tinggi terinfeksi Covid-19 karena kami bertugas di lingkungan yang kondisinya lebih rentan dibanding kelompok masyarakat lain. Karena itulah, perlindungan kepada tenaga kesehatan harus ditingkatkan, salah satunya dengan vaksinasi,” ucap Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah, dalam keterangannya, Jumat  (8/1).

Menurutnya, kesadaran akan pentingnya partisipasi nakes dalam program vaksinasi Covid-19 serta banyaknya disinformasi tentang imunisasi di tengah masyarakat mendorong PPNI berinisiatif melakukan survei internal kepada seluruh anggota, dari yang bekerja di rumah sakit (RS), puskesmas, klinik swasta, hingga membuka praktik mandiri dan menjadi pengajar.

Survei internal yang dilakukan secara acak dan disebarkan secara daring sejak Desember 2020, Hasilnya, sebanyak 82,04% dari total 1.700 responden menyatakan bersedia divaksinasi sebagai kelompok pertama yang diprioritaskan pemerintah.

“Dan sebanyak 65,99% responden menyatakan bersedia untuk menjadi relawan pemberi vaksin atau vaksinator. Berdasarkan dialog-dialog yang kami lakukan dengan anggota PPNI di 34 Provinsi di Indonesia, kami tidak menemukan adanya penolakan terhadap program vaksinasi bertahap ini," sambung dia.

PPNI juga mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh anggota di Indonesia, yang mencapai lebih dari 600.000 orang per 6 Januari 2021, selain melakukan survei internal. Perintah itu berisi ajakan mendukung dan mengikuti vaksinasi serta memberikan edukasi kepada masyarakat guna menyukseskan program sebagai upaya mempercepat berakhirnya pandemi.

Harif berpendapat, keraguan yang muncul di kalangan perawat tentang vaksinasi disebabkan disinformasi serta ketakutan pribadi terhadap jarum suntik. Dirinya mengakui, beberapa perawat masih memiliki fobia terhadap jarum suntik sekalipun terbiasa menyuntik pasien.

"Karena pengetahuan mengenai vaksin sudah diberikan kepada tenaga kesehatan di semester awal pendidikannya, jadi hanya perlu diberikan sedikit pemahaman lebih lanjut untuk meningkatkan keyakinan mereka,” paparnya.

Sponsored

Dirinya juga mengimbau masyarakat tidak terus-menerus mengkhawatirkan kandungan-kandungan vaksin tersebut. Alasannya, nakes menggunakan berbagai macam obat melayani pasien, padahal tidak mengetahui proses pembuatan, alat, dan bahan yang digunakan.

"Sama saja dengan vaksin ini. Kalau pemerintah sudah mengeluarkan izin edar, saya yakin, pemerintah telah menjamin keamanan vaksin tersebut untuk kebaikan rakyat dan tidak akan bertentangan dnegan norma yang ada. Saya tidak harus pergi ke Tiongkok untuk melihat pembuatan vaksin, misalnya, karena sudah diwakili oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan para peneliti lainnya," tuturnya. "Apalagi yang harus kita ragukan?"

Dia mengingatkan, manfaat vaksinasi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi keluarga, pasien, dan orang-orang sekitar yang berada di lingkungan dan sering berinteraksi dengan kita.

“Karena tugas kita adalah untuk melayani publik, kita harus memastikan kesehatan diri kita sendiri dan menyatakan bahwa kita aman. Baru selanjutnya kita bisa membantu mengamankan kesehatan pasien. Jadi, sudah seharusnya kita senang dan mendukung sepenuhnya program vaksinasi ini,” tutup Harif.

Berita Lainnya
×
tekid