sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo ajak Mahfud MD serius bebaskan WNI sandera Abu Sayyaf

Tiga orang nelayan warga negara Indonesia (WNI) disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 13 Des 2019 17:35 WIB
Prabowo ajak Mahfud MD serius bebaskan WNI sandera Abu Sayyaf

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengajak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk sama-sama serius menangani masalah penyaderaan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang dilakukan oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina.

Hal tersebut menjadi salah satu bahasan dalam pertemuannya dengan Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (13/12). Prabowo merasa penyaderaan tiga WNI itu harus diperhatikan dan segera diselesaikan.

"Jadi tadi saya mengajak Pak Mahfud juga untuk membahas masalah ini nanti. Tentang tiga WNI yang disandera di Filipina," kata Prabowo usai pertemuannya dengan Mahfud.

Namun demikian, Prabowo belum menjelaskan langkah apa yang akan dilakuannya. Hal itu, kata dia, baru akan dibahas pada pertemuan dia dan Mahfud di kantornya pekan depan.

Untuk diketahui, sejak September 2019, tiga WNI menjadi sandera kelompok teroris Abu Sayyaf yang diculik dari Lahad Datu, Sabah. Ketiganya diketahui merupakan nelayan.

Setelah melalui proses identifikasi, mereka bernama Maharudin Lunani (48), putranya Muhammad Farhan (27), dan anggota kru Samiun Maneu (27). Mereka diculik oleh orang-orang bersenjata dari kapal pukat nelayan yang terdaftar di Sandakan, perairan Tambisan.

Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan senilai 30 juta peso atau sekitar Rp8 miliar kepada pemerintah Indonesia. Abu Sayyaf sendiri merupakan kelompok bersenjata yang kerap menculik nelayan yang menguasai wilayahnya.

Kelompok ini berdomisili di Filipina, dengan tiga wilayah kekuasaan di daerah Jolo, Basilan, dan Mindanao.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid