Prabowo ke Jerman, rekonsiliasi masih sebatas harapan
Rekonsiliasi mesti dilakukan demi menciptakan suasana damai antara pendukung kedua capres-cawapres.
Meski keputusan Pemilu 2019 masih menunggu Mahkamah Konstitusi (MK), rekonsiliasi antara calon presiden dan calon wakil (capres-cawapres) masih samar.
Juru Bicara Bidang Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Razman Arif Nasution menyakini, Joko Widodo akan melangsungkan pertemuan dengan Prabowo Subianto usai sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di MK.
"Pak Jokowi itu mau ketemu dimana saja, apa naik kuda, apa di Bali. Tapi informasi terakhir belum bertemu. Saya yakin akan ada pertemuan setelah sidang MK, mungkin juga sebelum itu," kata Razman pada Sabtu (22/6).
Razman berharap, agar kedua belah pihak dapat mewujudkan pertemuan tersebut. Guna meredam gesekan antar pendukung dua pasangan calon tersebut.
"Harapan pasti ada, supaya adem di bawah. Karena takut kalau tidak ada kepuasan lagi bisa ada lagi turun ke jalan," kata dia.
Namun Juru Bidang Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hendarsam Marantoko mengatakan, Prabowo masih berada di luar negeri. Sehingga rekonsiliasi belum dapat dipastikan terjadi, adapun kunjungan Prabowo ke Jerman dalam rangka bisnis.
Peneliti politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mendorong, agar para elite yang bertarung untuk melakukan rekonsiliasi agar masyarakat tidak terpecah usai Pilpres 2019.
"Elite yang saling serang, pendukung yang terpolarisasi harus diselesaikan dan dituntaskan dengan rekonsiliasi," katanya kepada Alinea.id.
Ada baiknya usai pilpres, para elite mesti menarasikan kedamaian. Agar masyarakat tidak bertindak di luar hukum.