sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden: Edukasi bencana harus diberikan kepada anak-anak

Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana itu sangat penting diketahui masyarakat.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Senin, 18 Feb 2019 16:35 WIB
Presiden: Edukasi bencana harus diberikan kepada anak-anak

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Banten Wahidin Halim, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala Staf Kepresidenan Moledoko mengunjungi program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana di (KSB) di Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang. 

Presiden tiba sekitar pukul 08.45 WIB dan langsung mengunjungi SDN Panimbang Jaya I untuk menghadiri sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana dari kader Taruna Siaga Bencana (Tagana) kepada para siswa.

“Kalau ada gempa lindungi kepala, masuk kolong meja terus lari ke lapangan,” kata seorang siswa SD saat ditanya presiden tentang cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana gempa bumi.

Tagana Masuk Sekolah adalah Kampung Siaga Bencana program yang digagas Kementerian Sosial dan Dinas Sosial. Sebagai upaya membekali dan mengenalkan para siswa dan masyarakat terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Program inipun mendapat apresiasi dan perhatian khusus dari Presiden Jokowi.

“Saya ingin memastikan edukasi anak-anak dan masyarakat di kampung ini berjalan benar. Kita tidak tahu kapan bencana itu datang,” kata Presiden dihadapan ribuan masyarakat Panimbang.

Indonesia berada di cincin api dan sangat berpotensi terjadi bencana alam seperti gampa bumi, longsor, banjir, gunung meletus dan lainnya. Oleh sebab itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana itu sangat penting diketahui masyarakat.

Jokowi juga mengatakan, pendidikan tentang kebencanaan ini diharapkan dapat meminimalisasi timbulnya korban jiwa.

"Tadi tes ke anak yang sudah dididik, saya kira penangkapannya cepat dan bisa mempraktikkan," katanya.

Sponsored

Menteri Sosial Agus Gumiwang mengatakan, adanya program TMS dan KSB diharapkan, membuat semakin banyak siswa dan masyarakat yang faham akan kondisi lingkungan dan daerah rawan bencana. 

Masyarakat merupakan pihak pertama yang berhadapan langsung dengan bencana. Keberhasilan mitigasi bencana sangat bergantung kepada pemahaman dan kesiapsiagaan dari masyarakat itu sendiri.

Pendidikan kebencanaan oleh Tagana diselenggarakan di 55 sekolah di seluruh Kabupaten Pandeglang. Mengikutsertakan 5.500 siswa dan 276 guru mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA.
 

Berita Lainnya
×
tekid