Presiden Jokowi: Meski dikarantina, mereka saudara-saudara kita
Presiden menyampaikan terima kasih pada warga Natuna yang menerima wilayah mereka dijadikan lokasi observasi coronavirus.
Presiden Joko Widodo menegaskan ratusan orang yang baru dipulangkan dari China adalah juga warga negara Indonesia. Mereka saat ini tengah menjalani proses karantina di Natuna untuk diobservasi kemungkinan terjangkit coronavirus.
"Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun itu adalah saudara-saudara kita," kata Presiden di sela kegiatan meninjau desa terdampak longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2).
Karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengucapkan terima kasih kepada warga Natuna yang menerima daerah tempat tinggalnya dijadikan lokasi observasi.
Dia menjelaskan, pemilihan Natuna sebagai lokasi karantina merupakan hasil pertimbangan atas kesiapan lokasi. Sebelum menetapkan Natuna, pemerintah telah memiliki sejumlah opsi daerah yang dapat digunakan menjadi lokasi karantina.
"Memang kemarin ada beberapa alternatif, ada yang kemarin, Morotai misalnya, Biak. Tidak semua pulau bisa dipakai," ucapnya.
Jokowi menekankan, sebanyak 238 warga Indonesia yang baru dipulangkan dari China tersebut dalam keadaan baik. Namun, mereka tetap harus menjalani masa karantina untuk tahapan protokol kesehatan, sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing.
"Diperlukan tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yang harus diikuti," kata dia.
Selain 238 WNI yang sebelumnya menetap di China ada lima orang lain yang ikut menjalani proses observasi dan inkubasi di Natuna. Mereka merupakan tim pendahulu dari pemerintah Indonesia, yang melakukan proses awal pemulangan 238 WNI di China. (Ant)