sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Jokowi ucapkan duka kepada korban gempa Lombok

Presiden menegaskan telah memerintahkan jajarannya untuk bertindak sesegera mungkin melakukan penanganan dampak gempa.

Hermansah
Hermansah Senin, 06 Agst 2018 10:21 WIB
Presiden Jokowi ucapkan duka kepada korban gempa Lombok

Presiden Joko Widodo menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu, 5 Agustus 2018.

"Saya atas nama pribadi dan atas nama masyarakat Indonesia mengucapkan duka yang mendalam atas banyak saudara-saudara kita di NTB yang meninggal karena gempa sore hari kemarin," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah melakukan Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Asian Games XVIII - 2018 di Venue Asian Games TMII Jakarta, Senin (6/8).

Presiden menegaskan telah memerintahkan jajarannya untuk bertindak sesegera mungkin melakukan penanganan dampak gempa.

Para korban dipastikan segera mendapatkan penanganan yang optimal, termasuk mendapatkan bantuan logistik yang dibutuhkan.

"Soal logistik tadi malam sudah meluncur ke NTB, termasuk dokter-dokter," katanya.

Presiden ingin penanganan dilakukan secara menyeluruh, termasuk pemulihan yang harus sesegera mungkin terkait juga karena banyaknya turis di wilayah yang terdampak gempa.

"Di dalamnya banyak turis," kata Presiden. Para korban akan mendapatkan bantuan setelah dilakukan kalkulasi terkait dampak gempa yang terjadi.

Sementara, masyarakat terdampak gempa berkekuatan tujuh skala richter di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) membutuhkan tenda, alas tidur, dan selimut.

Sponsored

"Bantuan paling utama tenda, terpal, penting itu. Masyarakat tidak berani lagi berada di dalam rumahnya, jadi tenda, terpal, selimut, alas tidur sangat dibutuhkan,"  kata relawan Palang Merah Indonesia yang berada di Lombok Timur, Nashir Jamaludin.

Sebagian besar masyarakat Lombok tidak ada yang kembali ke rumah pascaterjadinya gempa berkekuatan 7 SR pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB karena takut terjadi gempa susulan. Warga memilih untuk bermalam dan tidur di tempat-tempat terbuka guna menghindari tertimpa reruntuhan gedung maupun tiang. "Rata-rata kalau tidak tidur di jalanan kampung, ada beberapa di pematang sawah yang lokasi-lokasinya sangat terbuka, jadi menghindari reruntuhan. Banyak balita dan anak-anak," terangnya.

Nashir melaporkan cuaca di Lombok cukup panas pada saat siang dan berubah menjadi sangat dingin di malam hari.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas masih menyisir reruntuhan untuk mencari korban karena berdasarkan laporan masyarakat masih ada beberapa orang yang belum terlihat.

Para wisawatan lokal maupun mancanegara yang sedang berlibur di kawasan wisata gili matra, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), memilih untuk keluar meninggalkan pulau pascagempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang terjadi pada Minggu (5/8) malam, pukul 19.47 Wita.

"Saya khawatir ada gempa susulan datang lagi. Sekarang saya mau ke Pelabuhan Lembar saja," kata Jolan, WNA asal Inggris di Simpang Empat Bangsal, Kecamatan Pemenang, Senin.

Ia dan rekannya menikmati liburan di Gili Trawangan, dan memutuskan untuk pindah ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, karena tidak ada kapal cepat yang beroperasi dari gili matra menuju pulau dewata Bali.

"Tidak ada kapal cepat, makanya saya mau ke Pelabuhan Lembar saja. Katanya di sana ada kapal penyeberangan," tambahnya.

Begitu juga dengan Aan, warga lokal asal Sukaraja, Ampenan, yang bekerja sebagai pemain musik di Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, mengaku panik ketika gempa bumi terjadi pada Minggu malam tersebut.

"Sampai Senin pagi saja, pas saya tiba di dermaga Bangsal, gempa masih terasa. Orang-orang pada panik, jadi khawatir, makanya saya mau balik saja," katanya.

Ketika berangkat dari dermaga yang ada di Gili Air, Aan menggambarkan kepanikan masih terlihat dari para wisatawan maupun pegawai dan rekan-rekan seprofesinya.

"Tadi saja pas mau naik kapal penyeberangan dari Gili Air ke Bangsal, saya desak-desakan dengan penumpang lainnya. Masih pada panik," ujarnya.

Dari pengamatan di simpang empat Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, tampak berhamburan ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara yang menunggu kendaraan umum yang diharapkan bisa memberikannya tumpangan.

Truk maupun kendaraan pick-up menjadi pilihan mereka agar dapat hijrah dari lokasi.

"Tolong berhenti, kasih kami menumpang," kata seorang bule perempuan yang nampaknya sedang bersama belasan temannya berupaya mencari tumpangan di simpang empat Bangsal.

Selain itu, ada juga terlihat seorang pria lokal paruh baya yang mengalami luka ringan di bagian kepala kirinya. Pria yang enggan menyebutkan namanya itu mengaku luka di bagian kepala kirinya akibat terkena runtuhan bangunan.

 

Sumber: Antara

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid