sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan coronavirus

Namun Presiden juga meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panik.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Kamis, 12 Mar 2020 22:50 WIB
Presiden minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan coronavirus

Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan seiring penyebaran coronavirus di Indonesia. Namun dia juga meminta masyarakat untuk tetap rasional dan tidak panik.

"Presiden sampaikan kewaspadaan dinaikkan, kehati-hatian dinaikkan, tetapi jangan panik," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan coronavirus Achmad Yurianto di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (12/3).

Menurutnya, status pandemi COVID-19 di tanah air telah membuat pemerintah meningkatkan kewaspadaan, termasuk dalam hal ketersediaan stok alat kesehatan. Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan 10.000 set alat kesehatan, termasuk perlengkapan pemeriksaan laboratorium.

Selain itu, BUMN dan BUMD juga telah berkomitmen memastikan ketersediaan masker untuk warga Indonesia. Saat ini sudah disiapkan sebanyak 15 juta masker untuk memenuhi permintaan pasar di tanah air.

"Sudah disiapkan semuanya. Tetapi ini bukan suatu jumlah yang kita anggap kurang atau kita anggap cukup. Tidak," kata Yuri.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu juga mengatakan, pemerintah belum memikirkan opsi untuk menerapkan isolasi atau lock down di Indonesia meski coronavirus telah menjadi pandemi. 

Sejumlah negara memang telah menerapkan kebijakan ini, seperti Italia dan Denmark. Namun menurutnya, opsi ini tak selalu berdampak sesuai yang diharapkan. Dia mencontohkan kondisi di Jepang yang justru meningkatkan penularan COVID-19 setelah memberlakukan lock down.

Yuri menjelaskan, penerapan lock down akan membatasi akses kedatangan dan kepergian individu dari dan ke luar negara tersebut. Dengan demikian, kata dia, angka penularan virus terhadap masyarakat akan meningkat.

Sponsored

"Kalau di-lock down, kita tidak bisa apa," ujarnya.

Sejauh ini, telah ada 34 orang terinfeksi coronavirus di Indonesia. Satu di antaranya meninggal dunia. Dua orang lain yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso juga meninggal, namun belum dipastikan karena positif terinfeksi corona.

Selain itu, telah ada tiga orang pasien yang dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang ke rumah masing-masing. 

Berita Lainnya
×
tekid