sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden: Pemda harus memonitor perkembangan Covid-19

Presiden mengaku sudah memerintahkan kepada menteri terkait untuk memberikan dukungan anggaran yang memadai.

Hermansah
Hermansah Minggu, 15 Mar 2020 14:42 WIB
Presiden: Pemda harus memonitor perkembangan Covid-19

Presiden Jokowi menggelar konfrensi pers terkait Covid-19, di antaranya terkait dengan penetapan status KLB yang diumumkan sejumlah pemerintah daerah.

Menurut Presiden Jokowi  setiap daerah bisa menentukan status daerah siaga darurat atau tanggap darurat bencana nonalam pada persoalan Covid-19. Tetapi dia berharap pemerintah daerah dapat terus berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan statusnya.

Sebagai negara besar dan kepulaun, tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia sangat bervariasi. Untuk itu seluruh kepala daerah, diminta untuk terus memonitor dan menelaah situasi yang ada, kemudian terus berkosultasi dengan BNPB.

"Terus berkosultasi dengan BNPB untuk tentukan status daerah. Apakah siaga darurat atau tanggap darurat bencana nonalam," ucap dia di Istana Bogor, Minggu (15/3). 

Terkait itu, Presiden mengaku sudah memerintahkan kepada menteri terkait untuk memberikan dukungan anggaran yang memadai. Salah satunya terlihat telah dikeluarkannya aturan oleh Menteri Keuangan untuk digunakan percepatan Covid-19. Sekaligus memberikan landasan hukum untuk menggunakan anggaran bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah menghadapi Covid-19.

Selain itu, Presiden menegaskan, pemerintah daaerah juga diperbolehkan membuat kebijakan terkait proses belajar dari rumah untuk pelajar dan mahasiswa, serta kemudahan bagi ASN untuk bekerja dari rumah dan melakukan koordinasi secara online.

Pemerintah juga telah dan akan melakukan antisipasi beberapa dampak dari penyebaran Covid-19. Memastikan ketersediaan barang pokok untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat sehingga dapat berjalan seperti biasa. 

"Saya telah minta agar kebijakan ini berjalan. Terus bekerja keras untuk meminimalkan dampaknya. Bahkan beberapa hari ini menteri sudah bekerja lebih keras untuk mengantisipasinya," terang dia.

Sponsored

Sementara  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta warga Ibu Kota agar tidak melakukan perjalanan luar kota atau menunda rencana pulang kampung untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19.

"Jangan sampai ada di antara kita yang pulang kampung tanpa disadari membawa virus ke kampung halaman atau ke wilayah lain. Karena Jakarta saat ini merupakan salah satu tempat virus itu menular dari pribadi ke pribadi lain," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pesan suaranya, di Jakarta, Minggu.

Permintaan itu disampaikannya bersamaan dengan saran bagi masyarakat untuk melakukan 'social distancing measure' atau berkegiatan dari jarak jauh.

Selain meminta warga tidak melakukan perjalanan luar kota, Anies juga mengimbau masyarakat agar tidak keluar rumah jika kegiatannya tidak penting.

"Jangan keluar rumah kecuali amat penting. Sebisa mungkin kerjakan pertemuan dengan jarak jauh. Jalankan ini dengan serius untuk seluruh anggota keluarga. Selamatkan diri sendiri, selamatkan keluarga. Itu artinya menyelamatkan orang banyak," kata Anies.

Ia pun meminta masyarakat mengurangi kegiatan berkumpul agar lebih memperkecil kemungkinan penyebaran Covid-19.

Termasuk penyelenggaraan kegiatan agama untuk beribadah, Anies meminta masyarakat melakukan ibadah dari rumah hingga Covid-19 dapat dikendalikan.

Tidak hanya untuk warga Jakarta, Anies juga mengeluarkan langkah antisipasi untuk jajarannya lewat Instruksi Gubernur 22/2020 yang intinya meminta para pegawainya menunda perjalanan luar negeri.

Selain itu, bagi pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melakukan perjalanan luar negeri serta menunjukkan gejala awal COVID 19 diwajibkan melakukan isolasi diri dan dipastikan tidak mengalami pemotongan penghasilan.

Hingga Minggu, Kementerian Kesehatan Indonesia telah menangani 96 kasus Covid-19 yang tersebar tidak hanya di Jakarta, namun juga Bandung, Pontianak, Tangerang, Solo, Bali, serta Y Yogyakarta.

Dengan rincian lima orang meninggal dunia, delapan orang dinyatakan sembuh dan sisanya masih dalam ruang isolasi untuk diobservasi lebih lanjut oleh petugas medis. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid