sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden: Sebagian pasien terinveksi coronavirus bisa sembuh

Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan masyarakat justru harus tetap hati-hati dan waspada.

Hermansah
Hermansah Selasa, 03 Mar 2020 16:55 WIB
Presiden: Sebagian pasien terinveksi coronavirus bisa sembuh

Presiden Joko Widodo menegaskan agar masyarakat tak panik karena sebagian besar pasien yang terinfeksi coronavirus dapat sembuh dan pulih kembali.

“Faktanya sebagian besar pasien yang ada di China, di Wuhan, kemudian di Jepang, Iran, Italia, hampir semuanya dapat sembuh dan pulih kembali. Jadi kita tidak perlu terlalu ketakutan masalah ini,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers di Veranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa (3/3).

Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan masyarakat justru harus tetap hati-hati dan waspada. Namun tidak perlu panik dan bersikap berlebihan sehingga menimbulkan kegaduhan.

“Tetapi tetap harus hati-hati dan waspada dalam setiap beraktivitas, dan kita harus meyakini bahwa ini bisa ditangani,” katanya.

Kepala Negara menambahkan, gejala virus Covid-19 cenderung mirip dengan sakit influenza sehingga masyarakat juga harus mewaspadai beberapa gejala yang mirip.

Sementara anggota DPR dari Fraksi PKB Marwan Jafar, mengapreasiasi beberapa kebijakan atau langkah antisipatif pemerintah terkait coronavirus di Indonesia.

"Beberapa hari lalu, pemerintah sudah memulangkan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Langsung mengarantinakan dan mengobservasi selama 14 hari di wilayah Kepulauan Natuna. Saat itu, jumlah korban coronavirus di China baru sekitar 600 orang. Itu kan bukti konkret dan terang benderang langkah antisipatif dan tanggap pemerintah yang mesti kita hargai," ujar Marwan yang mantan Ketua Fraksi PKB di DPR.

Pemerintah juga telah memulangkan ke Indonesia dan mengobservasi 188 Warga WNI di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta. Mereka adalah para pekerja Kapal World Dream yang diangkut dengan KRI Soeharso.

Sponsored

"Sebelum pemulangan dan mengobservasi ratusan WNI di kedua lokasi tersebut, sejumlah rumah sakit di Jakarta seperti RSPAD Gatot Subroto, RS Suliantoro Sulaiman, RS Persahabatan serta sejumlah rumah sakit di daerah juga sudah disiapkan buat mengantisipasi suspect coronavirus," tegas mantan Menteri Desa-PDTT itu.

Dia juga mengingatkan, sebaiknya masyarakat membantu beberapa kementerian atau lembaga pemerintah, maupun kerja sama dengan sejumlah pihak lain agar terus bersinergi, mewaspadai, mencegah dan mensosialisasikam cara-cara hidup sehat buat mengantisipasi paparan coronavirus.

Jangan menambah kepanikan yang tidak perlu kepada warga masyarakat. Sebaliknya terus memuji solidaritas berbagai pihak yang terus menumbuhkan optimisme, terus mewaspadai coronavirus dengan mempraktekkan cara hidup sehat. Seperti waspada gejala demam, etika batuk, gunakan masker, sering cuci tangan, cuci tangan pakai sabun serta jangan paksakan aktivitas di luar rumah dan membatasi kontak dengan orang lain. 

Marwan pun menyarankan dua solusi konkret. Pertama, pejabat harus melakukan komunikasi publik yang menenangkan dan akurat. Termasuk menguatkan solidaritas sosial di seluruh komponen masyarakat. Karena ini menyangkut stabilitas ekonomi, kesehatan serta menjaga kepercayaan sosial dan tidak boleh ada kegaduhan.

Sedangkan solusi kedua yang diusulkan adalah, membentuk gugus satuan tugas secara terintegrasi dan komprehensif, dan satu komando untuk mengorkestrasi dan mengakselerasi pencegahan dan pemulihan akibat dampak multisektor coronavirus. 

"Tak kalah penting, sekali lagi pemerintah pusat dan daerah juga harus saling koordinasi dan saling memberikan informasi yang akurat. Mari kita bangun bersama-sama nurani dan kepercayaan publik," pungkasnya mengingatkan. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid