sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rawan bencana, dana mitigasi BNPB malah dipangkas

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan perihal dana mitigasi penanganan gempa yang dipangkas oleh pemerintah Indonesia.

Rakhmad Hidayatulloh Permana
Rakhmad Hidayatulloh Permana Rabu, 03 Okt 2018 17:47 WIB
Rawan bencana, dana mitigasi BNPB malah dipangkas

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan dana mitigasi penanganan gempa yang dipangkas pemerintah. Padahal BNPB menilai kondisi keadaan Indonesia bisa dikategorikan rawan gempa.

Pernyataan tersebut datang dari Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konfrensi pers perkembangan evakuasi korban di Gedung BNPB di Jakarta, Rabu, (03/10).

"Dulu anggaran kami pernah menyentuh Rp2 trillun,  sekarang tinggal Rp700 milliar. Setiap mengajukan memang mengalami penurunan," kata Sutopo Purwo Nugroho.

Secara geografis Indonesia berada di  wilayah cincin api, letak tersebut berpengaruh pada siklus alam Indonesia yang rawan bencana. Kondisi ini menjadi siklus tahunan yang harus diwaspadai. 

Sutopo mencontohkan bencana alam yang biasanya rutin terjadi adalah aktivitas batuknya Gunung Anak Krakatau. "Anak Krakatau hampir tiap hari meletus. Sejak Mei 2018 statusnya waspada level 2. Dua hari lalu kan juga meletus dalam sehari 165 kali. Paling tinggi abu vulkaniknya 1.000 meter. Jadi butuh dana penanganan juga," kata Sutopo.

BNPB juga mengaku telah memproyeksikan penanganan anggaran untuk masyarakat di daerah rawan tsunami. Ada sekitar 3,8 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rawan tsunami yang tersebar di 34 provinsi. 

Hal lain yang diakui menjadi penghambat tim BNPB di lapangan adalah banyaknya alat peringatan dini bencana alam yang raib. Hilangnya alat peringatan dini tersebut karena terbawa arus banjir dan dicuri masyarakat di sejumlah daerah.

"Kami punya permasalahan. Banyak sistem alat peringatan dini yang hilang akibat banjir. Ada yang hilang juga karena dicuri dan diperdagangkan oleh pengepul. Di Banyuwangi rusak dan Ciliwung hilang," kata Sutopo.

Sponsored

Oleh karenanya, BNP terpaksa mengganti sejumlah alat yang hilang dan rusak tersebut dengan alat baru. Berarti juga memangkas anggaran mitigasi yang sudah ada. 
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid