sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Resah, warga desak rapid test 68 karyawan Sampoerna

Warga menekan pihak Sampoerna lakukan rapid test atas karyawan.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Minggu, 03 Mei 2020 15:19 WIB
Resah, warga desak rapid test 68 karyawan Sampoerna

Warga meminta rapid test atau tes cepat Covid-19 dilakukan terhadap 68 karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna yang tinggal di kawasan Panjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Sampai saat ini belum ada rapid test dari pihak Sampoerna maupun pemkot. Dari pihak kelurahan baru sebatas melakukan pendataan," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Panjaringan, Sari Erwin Tjahyuadi di Surabaya, Minggu (3/5/2020).

Menurut Erwin, 68 karyawan Sampoerna tersebut tinggal atau kost di kawasan Panjaringan Sari, dan baru satu orang yang tinggal di rusun blok D RW 10 yang diambil petugas Pemkot Surabaya karena terpapar Covid-19, dalam kondisi sakit.

"Percuma di setiap RT diperketat pengawasan Covid-19, tapi ada warga berisiko menularkan virus di kampung dibiarkan berkeliaran karena belum dilakukan rapid test atau swab. Itu baru di Kecamatan Rungkut saja, belum lagi di Kecamatan Gunung Anyar," ujarnya.

Koordinator Ketua LPMK se-Kecamatan Rungkut ini menyesalkan karena pada saat rapat penanganan karyawan Sampoerna yang terpapar Covid-19 tidak melibatkan pihak manajemen PT HM Sampoerna Tbk.

"Kita tidak menekan pemerintah, tapi kita menekan pihak Sampoerna. Paling tidak Sampoerna bertanggung jawab, minimalnya semua karyawan dilakukan rapid test atau swab," ujar mantan anggota DPRD Surabaya ini.

Pihak manajemen Sampoerna, lanjut Erwin, bisa menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) untuk memberikan sembako kepada warga terdampak Covi-19 di sekitar Rungkut.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya mencatat hari ini sekitar 37 karyawan PT HM Sampoerna dinyatakan positif terpapar coronavirus. Pihaknya meminta keluarga mereka yang terpapar jangan dikucilkan. 

Sponsored

"Kami sampaikan kepada ketua RT dan RW untuk ikut menjaga jangan sampai keluarganya ikut terkucilkan. Karena sekarang ini, ketika di lingkungan (perkampungan) ada satu positif, keluarga ikut dikucilkan," ujar Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Eddy Christijanto, Minggu (3/5).

Mencegah hal itu, pihaknya bersama camat dan lurah juga menyampaikan kepada pengurus RT, RW, maupun masyarakat sekitar agar keluarga jangan sampai dikucilkan.

Pemkot Surbaya juga meminta kepada manajemen PT HM Sampoerna untuk ikut memback-up isolasi mandiri bagi keluarga pegawai. Hal ini dikarenakan keluarga mereka juga termasuk ODR (orang dalam resiko) atau OTG (orang tanpa gejala), sehingga juga harus melakukan isolasi di rumah.

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini mengatakan, berdasarkan hasil test swab yang diketahui karyawan Sampoerna yang positif Covid-19 hingga saat ini ada sekitar 37 orang. Sebagian dari mereka sudah melakukan isolasi di hotel dan sisanya menjalani perawatan di dua rumah sakit rujukan di Surabaya. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid