sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Respons gejolak di Papua, WNI di AS gelar aksi damai

Aksi damai akan berlangsung secara serentak di 12 titik di Amerika Serikat.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 07 Sep 2019 14:19 WIB
Respons gejolak di Papua, WNI di AS gelar aksi damai

Sejumlah WNI di Amerika Serikat akan menggelar aksi damai bertajuk "Kumpul-kumpul Kitong Basodara" untuk menanggapi gejolak yang terjadi di Papua. Pihak penyelenggara, Amerika Bersatu, menyatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian serta memberikan dukungan bagi masyarakat Papua.

Amerika Bersatu sendiri merupakan gabungan relawan pro-Presiden RI Joko Widodo yang berada di AS.

Aksi tersebut akan diselenggarakan secara serentak di 12 titik di AS yakni di Atlanta, Austin, Charlotte, Chicago, Dallas, Las Vegas, Los Angeles, New York, Sacramento, Seattle, St. Paul-Minneapolis dan Washington pada 14-15 September. Amerika Bersatu mengakui aksi tersebut mendapat tanggapan positif dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang berada di AS.

"Pada saat ini, tercatat sudah lebih dari 500 warga yang akan berpartisipasi pada kegiatan ini dari seluruh AS," ujar koordinator Amerika Bersatu dari Los Angeles, Utomo Lukman, seperti dikutip dari keterangan resmi kelompok tersebut yang diterima Alinea.id pada Sabtu (7/9).

Acara tersebut didukung oleh sejumlah organisasi masyarakat Indonesia yang berbasis di AS seperti DC4INDONESIA, Ikatan Keluarga NTT USA, Indonesian American of the Carolinas, serta Indonesian House of New York (IHNY).

"Kami, WNI di AS, terus terang sangat prihatin dengan situasi yang dialami oleh saudara-saudara kami yang berasal dari Papua, baik yang ada di tanah Papua maupun yang merantau di berbagai penjuru Indonesia dan di luar negeri. Kami percaya bahwa semua orang mencintai dan menginginkan kedamaian," tutur Ketua Amerika Bersatu Ronny Rusli.

Pendiri IHNY Syaiful Hamid Opu Onang menyatakan bahwa dirinya percaya kepada pemerintahan Jokowi yang berupaya melakukan pembangunan di seluruh penjuru Indonesia.

"Mari kita fokus untuk memberikan kesempatan pada pemerintahan Jokowi yang telah memulai pembangunan di Papua untuk dapat terus berjalan. Mau tidak mau, kita harus akui, Papua tidak mendapatkan perhatian penuh pada pemerintahan sebelumnya," ujar dia.

Sponsored

Sementara itu, salah satu pendiri DC4INDONESIA, Joe Wahyudi, mengatakan bahwa aksi damai itu juga bertujuan untuk menyampaikan pesan solidaritas kebangsaan.

Secara khusus, Joe mengajak masyarakat WNI di AS untuk lebih aktif lagi dalam membantu meningkatkan SDM di tanah Papua.

Shanty Jones, koordinator Amerika Bersatu dari Las Vegas yang sempat tinggal di Papua, mengatakan bahwa masyarakat di sana sangat ramah dan cinta damai.

"Hati saya sedih melihat apa yang terjadi. Semoga ke depannya kita terus dapat menjaga toleransi satu sama lain sebagai saudara dalam NKRI," kata dia.

Yanti Gordon, koordinator Amerika Bersatu dari San Francisco mengatakan, "Sudah waktunya semua pihak berani untuk terbuka dan melihat kembali hal-hal yang terjadi di masa lalu dan mengakui kekurangan atau kesalahan dan belajar untuk memperbaiki di masa yang akan datang."

Menurutnya, semua pihak dapat melangkah maju dengan mengandalkan dialog dan keterbukaan untuk mencapai kesepakatan dan perdamaian.

Greg Dwidjaya dan Harlan Hilman Halim, koordinator Amerika Bersatu dari Seattle, mengatakan bahwa perdamaian adalah harga mati untuk menjaga keutuhan Indonesia.

"Kami berharap semua pihak menjauhi segala hal yang bersifat provokasi dan kontraproduktif. Saya yakin keutuhan Indonesia akan terus terjaga," jelas mereka.

Antusiasme masyarakat dilaporkan juga terasa dari komunitas WNI di South Carolina dan North Carolina. Robbynson Suy selaku President dari Indonesian American of the Carolinas dan Ikatan Keluarga NTT di USA berharap warga Indonesia dapat bersama-sama meningkatkan kerukunan.

"Mari kita terus bersama-sama mempersatukan dan meningkatkan kerukunan dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas sampai Pulau Rote, kitong semua cinta tanah air yang dipersatukan dalam Bhinneka Tunggal Ika," ujar dia.

Berita Lainnya
×
tekid