sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

RI kembali terima 10 juta bulk Sinovac

Sebanyak 10.000.280 bulk CoronaVac tersebut akan diolah PT Bio Farma (Persero) selama sebulan.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 12 Jul 2021 13:55 WIB
RI kembali terima 10 juta <i>bulk</i> Sinovac

Indonesia kembali kedatangan 10.000.280 bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 Sinovac dari China di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, pada Senin (12/7). Dengan demikian, secara keseluruhan sudah 115.500.280 bulk Sinovac yang telah diamankan. 

"Kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac ini menambah jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam telekonferensi, Senin (12/7).

Sebanyak 115.500.280 bulk CoronaVac tersebut akan diolah PT Bio Farma (Persero). Ke depan, Indonesia akan memiliki 93 juta dosis Sinovac dalam bentuk jadi.

Kedatangan vaksin tersebut, sambung dia, bagian dari program vaksinasi pemerintah untuk mempercepat kekebalan kelompok (herd immunity). Termasuk pula guna pemenuhan target 2 juta penyuntikan per hari pada Agustus nanti.

Budi menyebut, percepatan program vaksinasi merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menanggulangi lonjakan kasus Covid-19 yang kini terjadi selain pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan mikro dalam pendisiplinan protokol kesehatan (prokes),

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, sebelumnya mengatakan, pihaknya telah memulai vaksinasi untuk segala usia, termasuk anak-anak, per 1 Juli. Dinas Kesehatan (Dinkes) pun sudah diminta tidak lagi menyimpan stok vaksin.

"Kalau kita lihat dari monitor kita, itu beberapa provinsi itu menghabiskan stok yang ada, ada 7 hari, 8 hari, ada juga 49 hari. Ya, yang 49 hari ini, kan, tentunya sesuatu hal yang sangat sayang,” ucapnya dalam webinar Alinea Forum "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19", beberapa saat lalu.

Menurutnya, ada dua kemungkinan mengapa daerah menghabiskan stok vaksin hingga 49 hari. Pertama, sebagai cadangan untuk dosis kedua; dan terakhir, kecepatan penyuntikan vaksinasi yang lambat.

Sponsored

"Kalau stok vaksinasi itu, kami sampaikan, berikan dulu (kepada siapa pun yang ingin disuntik vaksin), jangan disimpan (untuk dosis kedua). Nanti jangan menghitung sejumlah sasaran ini pada 28 hari, maka kami harus menyimpannya sejumlah begitu. Ini yang tidak kami harapkan karena kami sudah mengatur dari pusat kalau distribusinya," tutur Nadia.

Berita Lainnya
×
tekid