sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ritel urban khas Tokyo hadir di Indonesia

Untuk memulai keseriusan kerja sama itu, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita pun meresmikan peluncuran bisnis ritel urban khas Tokyo

Soraya Novika
Soraya Novika Jumat, 07 Des 2018 15:02 WIB
Ritel urban khas Tokyo hadir di Indonesia

Usia 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang menjadi peluang kedua negara untuk semakin mempererat kerja sama di bidang ekonomi. Uniknya, kerja sama yang dijajaki kedua negara kali ini adalah kerja sama di bidang 'fashion and life-style'.

Jepang memang terkenal sebagai salah satu negara yang kerap kali dijadikan kiblat fashion di seluruh dunia. Bila sempat berjalan-jalan ke Tokyo, mata kita akan dimanjakan dengan lalu-lalangnya manusia mengenakan busana di luar standar berpakaian sehari-hari. Ya, penampakan itu lah yang menjadi ikon fashion Jepang dan dikenal sebagai 'Harajuku Style'. 

Tingginya minat kaum milenial Indonesia maupun manca negara kepada produk fashion Jepang tersebut, menjadi dasar pertimbangan kuat bagi Indonesia untuk menerima ajakan kerja sama di bidang tersebut.

Untuk memulai keseriusan kerja sama di bidang itu, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita pun meresmikan peluncuran bisnis ritel urban khas Tokyo bernama Lumine di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).

"Kehadiran brand luar yang sudah menjadi tren justru akan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi kita, dan kerja sama yang dilakukan seperti ini haruslah diapresiasi dan didukung," ujar Mendag Enggar dalam sambutannya di Lumine Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).

Kehadiran brand kenamaan asal Jepang ini, sejatinya juga akan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di dalam negeri. Nantinya, para pelaku UKM tersebut akan dijadikan produsen atau supplier (pemasok) barang dari brand-brand Jepang di Lumine.

"Peluncuran bisnis ritel ini juga bagian dari 'global supply chain' di mana, para perancang asal Jepang itu pasti akan menghitung biaya produksinya. Kalau hanya mengandalkan produksi dari negara asalnya, pasti akan lebih mahal, jadi mereka sepakat memproduksi barangnya di Indonesia saja dengan cara memberi pelatihan bagi para pelaku UKM dalam negeri untuk menjadi produsen barang dari brand-brand asal Jepang itu," paparnya.

Lebih lanjut, kerja sama tersebut dipandang Enggar sebagai kesempatan bagi Indonesia untuk dapat menjajaki ekspor serupa berbekal ilmu dari para perancang Jepang.

Sponsored

Beranjak dari pelatihan itu, para pelaku UKM ini bisa ekspor, karena mereka dibekali ilmu menghasilkan produk yang berstandar internasional. "Di sinilah pentingnya 'global supply chain' tadi," tutupnya.

Pada kesempatan serupa, Yoshiaki Arai selaku Director & Advisor Lumine Co Ltd, melihat kerja sama seperti ini sebagai keuntungan yang tidak hanya sehat untuk dari sisi bisnis. Melainkan juga bagi hubungan bilateral antar negara.

"Interaksi budaya seperti ini menjadi hal yang diperlukan untuk menjaga hubungan antar kedua negara. Melalui pembukaan store Lumine di Jakarta, kami membawakan gaya hidup yang sedang 'in' di Tokyo untuk orang-orang di Jakarta," kata Yoshiaki.

Di negara asalnya sendiri, Lumine sudah mengoperasikan 15 cabang dan baru melebarkan sayapnya secara Internasional sejak November 2018 yang perdana dibuka di Singapura. Di Indonesia sendiri, bisnis ritel ini dibuka dalam kemitraan dengan peritel lokal Time International dan Plaza Indonesia.

Sebanyak 20 brand baru berupa pakaian wanita, pakaian pria, aneka aksesoris gaya hidup, dan kafe dipajang dalam satu toko seluas sekitar 1.200 m² di lantai lima Plaza Indonesia.

Adapun target utama pelanggan dari bisnis ini adalah wanita mandiri berjiwa bebas yang memiliki ketertarikan yang sangat kuat dengan perkembangan tren global serta bergaya unik dan khas.
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid