sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso Jakarta penuh

RSPI Sulianti Saroso tak ingin ada kesan menolak pasien.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Kamis, 05 Mar 2020 16:58 WIB
Ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso Jakarta penuh

Sebelas ruang isolasi Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta untuk merawat pasien positif coronavirus (Covid-19) dan pasien dengan pengawasan dinyatakan penuh. 

Untuk itu, pasien lain yang diduga (suspect) terjangkit coronavirus akan dirujuk ke delapan rumah sakit (RS) lain di Provinsi DKI Jakarta yang menyediakan ruang isolasi.

"Jadi tolong disampaikan, jangan ada kesan RSPI menolak pasien, karena memang penuh, ga mungkin dimasukan dalam ruangan yang bukan isolasi," kata Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta, Mohammad Syahril di Jakarta, Kamis (5/3).

Dikatakan Syahril, dua ruangan isolasi yang tersisa masih menerima pasien baru terduga terjangkit virus corona. Pihaknya akan mengantisipasi bila ada pasien rujukan baru yang tidak mendapat perawatan di ruang isolasi, sebab sebelumnya ruangan isolasi sempat penuh.

Ruangan isolasi di rumah sakit rujukan juga dilengkapi alat negative presure machine, dan alat pengatur sirkulasi udara, yang sama dengan penanganan pasien dengan pengawasan corona.

"Mohon disampaikan kalau ada RS swasta yang ingin dirujuk dan di sini penuh. Tetapi kalau nanti ada pasien di sini pulang dan ada yang kosong, bisa lagi masuk sini," tuturnya.

Adapun rumah sakit rujukan Pemprov DKI Jakarta untuk pasien dengan pengawasan virus corona, yakni RS Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto, RSUD Pasar Minggu, RSUD Cengkareng, RS TNI AL Mintohardjo, dan RS Sukamto Bhayangkara Polri serta RSUD Fatmawati.

Sebelumnya, RSPI Sulianti Saroso memulangkan satu warga negara asing terduga atau suspect coronavirus. Pemulangan dilakukan setelah hasil pemeriksaan menyatakan pasien tersebut negatif terinfeksi coronavirus.

Sponsored

"Ada yang pulang satu karena dinyatakan sembuh. Warga negara asing," kata Syahril.

Dia menjelaskan, pasien tersebut telah menjalani dua kali pemeriksaan selama berada di RSPI. Masing-masing pemeriksaan dilakukan dalam selang waktu lima hari. 

Syahril tak menyebut kewarganegaraan pasien tersebut. Hanya saja, kata dia, pasien tersebut diduga terjangkit virus bernama resmi COVID-19 di daerah yang telah ada penyebaran virus itu. (Ant)

 

Berita Lainnya
×
tekid