Rutan khusus teroris mulai dibangun bulan ini

Rutan khusus pelaku tindak pidana terorisme dibangun Polri di daerah Cikeas Bogor. Pembangunan rutan tersebut dimulai pada Agustus ini dengan menggunakan sistem kontainer cepat dari negara Spanyol.

“Sudah disetujui oleh Pak Presiden, Menteri Keuangan, Insya Allah bulan ini sudah dimulai pembangunan, karena menggunakan sistem kontainer cepat dari Spanyol,” ujar Kapolri Jendral Tito Karnavian, Selasa (7/8).

Tito mengatakan lapas yang sedianya rampung pada akhir 2018 itu nantinya dapat menampung pelaku tindak pidana terorisme sebanyak 340 orang.

Pembangunan lapas itu sendiri diinisiasi lantaran membludaknya pelaku teror. Setelah tragedi ledakan bom di Surabaya saja, sambungnya, sampai tadi malam sudah 283 orang ditangkap Densus 88 Anti Teror. Ratusan orang yang diamankan tersebut saat ini masih dititipkan di Polda, Polres, dan Polsek setempat sesuai dengan lokasi penangkapannya.

“Kami sudah berikan arahan agar mereka ditempatkan di ruang tersendiri dan pengamanan lebih ketat sambil menunggu rutan di Cikeas dibangun,” papar Tito.

Ia menegaskan Polri akan terus melakukan upaya-upaya penangkapan pelaku teror. Apalagi kini telah ada payung hukum baru dan keputusan pengadilan yang menetapkan JAD serta organisasi yang berafiliasi dengan ISIS dapat segera ditindak. Tito juga menjelaskan telah mengintruksikan pada polda untuk membentuk satgas-satgas anti teror.

Selain itu, satgas di Densus 88 Anti Teror ditambah menjadi 34 di seluruh provinsi. Seluruh satgas di Densus 88 dan Polda ini akan bekerja secara paralel, guna menangkap pelaku tindak pidana terorisme, terutama jelang Asian Games pertengahan bulan ini.