sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Saat gempa Palu dan Donggala, 1.357 narapidana kabur

Saat bencana gempa bumi terjadi di Palu dan Donggala, sebanyak 1.357 narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Robi Ardianto
Robi Ardianto Selasa, 02 Okt 2018 06:06 WIB
Saat gempa Palu dan Donggala, 1.357 narapidana kabur

Saat bencana gempa bumi terjadi di Palu dan Donggala, sebanyak 1.357 narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Wiranto mengatakan, Kepala Lapas telah mengultimatum kepada narapidana yang melarikan diri saat terjadi gempa Palu dan Dongala agar segera kembali ke Lapas masing-masing.

Narapidana diberikan batas waktu ultimatum selama satu pekan. Wiranto menjamin, ketersediaan makanan dan air akan disiapkan. 

Wiranto menjabarkan, total penghuni Lapas kelas 2A di Palu sebanyak 690 narapidana. Saat gempa, sebanyak 588 narapidana kabur dan menyisakan 102 orang. 

"(Para narapidana itu) kabur karena pagarnya runtuh. Begitupun dengan 20 hunian di sana ikut roboh," katanya di Media Center Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (1/10). 

Tidak hanya narapidana, Menko Polhukam juga mencatat sebanyak 426 dari 479 penghuni rumah tahanan di Palu kabur. Sehingga, yang tersisa hanya 53 tahanan. 

Menurut dia, penyebabnya adalah karena pagar di Rutan itu retak. "Guncangan 5 skala richter lagi akan roboh, makanya mereka lari," jelasnya. 

Sementara di Donggala, sambungnya, tercatat seluruh narapidana melarikan diri. Jumlahnya mencapai 343 tahanan. Sehingga, total jumlah tahanan yang kabur yaitu sebanyak 1.357 narapidana dari total tahanan 1.512 orang. 

Sponsored

"(Jumlah tahanan) yang tersisa ada 155 orang sekarang ini," tuturnya. 

Dia pun menjelaskan, dari semua laporan tersebut setidaknya ada lima tahanan teroris. Hanya saja, dua hari sebelum kejadian gempa, narapidana teroris itu telah dipindahkan ke Nusa Kambangan. 

Berita Lainnya
×
tekid