sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Arab Saudi hingga kini belum buka umrah bagi jemaah Indonesia

Kepastiannya menunggu hasil diskusi intensif antara pemerintah Arab Saudi dengan Indonesia melalui Kemenkes dan Kemenag masing-masing.

Tiara Kandida Enggarsari
Tiara Kandida Enggarsari Kamis, 28 Okt 2021 10:11 WIB
Arab Saudi hingga kini belum buka umrah bagi jemaah Indonesia

Konsulat Jenderal (Konjen) Arab Saudi, Abdullah Muqed Al Mutiry, menyatakan, pemerintahannya belum mengizinkan jemaah RI untuk berangkat umrah ke "Tanah Suci". Pernyataan disampaikan usai menggelar pertemuan dengan Koalisi Haji Umrah, yang terdiri dari HIMPUH, SAPUHI, AMPUH, dan ASPHURI, pada Rabu (27/10).

“Sampai saat ini, pembukaan umrah untuk Indonesia masih belum dibuka, menunggu hasil diskusi intensif antara pemerintah Arab Saudi dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) masing-masing," ucapnya dalam keterangan tertulis.

"Untuk permasalahan sinkronisasi data melalui aplikasi Tawakalna dan PeduliLindungi, dinilai masih melalui tahap finalisasi dengan berbagai workshop yang dilakukan oleh kedua belah pihak,” sambungnya.

Meski demikian, Abdullah mengatakan, Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi sangat berharap umrah bagi jemaah Indonesia segera dibuka. Namun, pihaknya masih menunggu pengajuan prosedur operasional standar (SOP) pemberangkatan melalui asosiasi agar bisa ditelaah dan dievaluasi lebih lanjut mengenai kemungkinan dari pelaksanaan di lapangan, yang tentu perlu keterlibatan Kemenag selaku regulator.

Kedubes Arab Saudi, imbuh dia, juga berharap agar pihak asosiasi bisa mengajukan daftar (list) penyedia tes polymerase chain reaction (PCR) di Indonesia untuk selanjutnya dilakukan pengecekan kualitas dan verifikasi keabsahan laboratorium guna memastikan hasilnya valid dan tidak disalahgunakan.

Menurutnya, hal tersebut penting mengingat hasil PCR sangat berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan ibadah dari sebuah negara.

“Misal jika ditemukan hasil PCR yang tidak sesuai atau manipulasi hasil PCR, maka tidak menutup kemungkinan pengiriman jamaah dari negara tersebut akan ditutup,” jelasnya.

Abdullah menambahkan, Arab Saudi hingga kini hanya menerima empat jenis vaksin, yakni Pfizer, Moderna, AstraZenecca, dan Johnson & Johnson tanpa booster. Selain itu, Sinovac dan Sinopharm, yang diproduksi China, dengan wajib booster minimal satu kali.

Sponsored

Sementara itu, Koalisi Haji Umrah berharap, Kedubes Arab Saudi dapat memfasilitasi keberangkatan perwakilan asosiasi ke "Negeri Minyak" menggunakan visa yang memungkinkan untuk saat ini. Kemudian, mempersilakan asosiasi mendaftarkan permintaan tersebut selama mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid