sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sebanyak 58 rumah di Pandeglang dan 26 unit di Sukabumi rusak

"Jumlah rumah yang rusak terus diperbaharui dan kemungkinan masih bertambah."

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Sabtu, 03 Agst 2019 08:10 WIB
Sebanyak 58 rumah di Pandeglang dan 26 unit di Sukabumi rusak

Puluhan rumah di sejumlah wilayah yang diguncang gempa dengan magnitudo 6,9 pada Jumat (2/8), ambruk dan mengalami kerusakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi dan Pandeglang, mencatat 26 dan 58 unit rumah rusak di kedua wilayah tersebut.

"Sementara masih 58 rumah, terparah ada di Kecamatan Mandalawangi," kata Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Deni Kurnia, di Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8).

Menurutnya, ada sebanyak 42 rumah yang mengalami kerusakan di Mandalawangi. Kampung Karoya, Desa Panjangjaya, menjadi lokasi yang mengalami dampak terparah di Mandalawangi. 

Mayoritas kerusakan terjadi di bagian atap, dapur, dan kamar. Selain rumah, tempat ibadah ikut mengalami kerusakan.

"Korban jiwa enggak ada karena pas gempa masih belum malam. Warga bisa terselamatkan, hanya panik saja," katanya.

Sementara di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat 26 unit rumah yang mengalami kerusakan. Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, jumlah ini masih mungkin bertambah karena proses pendataan masih berlangsung.

"Jumlah rumah yang rusak terus diperbaharui dan kemungkinan masih bertambah dan hingga kini relawan dan petugas BPBD masih melakukan pendataan di lokasi yang terdampak gempa," katanya.

Puluhan rumah yang rusak tersebut tersebar di 15 kecamatan, yakni Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Sukaraja, Waluran, Warungkiara, Cireunghas, Cisolok, Cicantayan, dan Ciemas.

Sponsored

Warga yang rumahnya mengalami rusak berat memilih mengungsi ke tempat keluarga maupun kerabat. Bantuan darurat mulai disalurkan BPBD, seperti alat perlengkapan makan, tidur, mandi, dan makanan siap saji untuk para korban.

"Untuk kerugian masih dalam penghitungan, karena saat ini kami fokuskan untuk mendata rumah maupun fasilitas umum lainnya yang rusak. Data yang masuk ke kami pun statusnya masih sementara dan akan terus kami perbaharui serta dievaluasi, khususnya terkait kategori kerusakan," katanya.

Gempa yang terjadi pada Jumat (2/8) sekitar pukul 19.03 WIB, berada di koordinat garis 7,54 lintang selatan dan 104,58 bujur timur pada kedalaman 10 kilometer.

Pusat gempa berjarak 147 kilometer barat daya Sumur Banten. Pusat gempa mencapai 292 kilomter barat daya DKI Jakarta, namun dirasakan cukup kuat oleh warga Ibu Kota. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid