sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sebelum pencoblosan, ribuan surat suara dimusnahkan

Ribuan lembar surat suara yang dimusnahkan adalah surat suara rusak atau melebihi jumlah DPT.

Armidis
Armidis Rabu, 17 Apr 2019 08:13 WIB
Sebelum pencoblosan, ribuan surat suara dimusnahkan

Sejumlah daerah melakukan pemusnahan surat suara sebelum pemungutan suara Pemilu 2019 yang digelar serentak hari ini di seluruh Indonesia. Surat suara yang dimusnahkan adalah surat suara yang tak akan digunakan dalam pemilu kali ini.

Di Makasssar, ada 19.454 ribu lembar surat suara yang dimusnahkan. Pemusnahan yang dilakukan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan disaksikan perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kepolisian, dilakukan dengan cara dibakar. 

"Pemusnahan surat suara ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sebelum dilaksanakan Pemilihan Umum agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan setelah surat suara asli didistribusikan ke TPS," kata Komisioner KPU Makassar, Gunawan Mashar, di kantor KPU setempat, Selasa (16/4) malam.

Menurutnya, surat suara yang dimusnahkan ini telah disortir oleh petugas. Ribuat lembar surat suara itu dimusnahkan karena sudah tidak dapat digunakan karena tak memenuhi syarat yang berlaku.

Di Tasikmalaya, ada sekitar 14.000 surat suara yang dimusnahkan dengan cara dibakar. Ketua KPU Kota Tasikmalaya Ade Zaenul Muttaqin mengatakan, surat suara tersebut telah memenuhi syarat untuk dimusnahkan. 

"Surat suara yang rusak maupun yang kelebihan, semua dimusnahkan," kata Ade.

Di Sulawesi Tengah, sebanyak 11.990 surat suara dimusnahkan. Jumlah tersebut berasal dari surat suara yang melebihi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Surat suara yang dimusnahkan itu yang lebih, kelebihan surat suara," kata anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/4).

Sponsored

Menurutnya, secara umum penyaluran logistik pemilu di Sulawesi Tengah berlangsung aman dan lancar. Hanya saja, ada keterlambatan di 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Banggai. Namun dia memastikan keterlambatan itu tidak menganggu kelangsungan pesta demokrasi pada hari ini.

Ratna memastikan segala sesuatu yang diperlukan telah terpenuhi sebelum waktu pencoblosan dimulai pukul 07.00 hari ini. Distribusi logistik pemilu, telah dilakukan hingga sebelum pukul 24.00 Selasa malam.

Ratna juga menyerukan agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya hari ini. Masyarakat juga diminta untuk ikut serta melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap proses pemungutan suara.

"Jika masyarakat ingin proses itu betul-betul kita awasi, mereka harus ada sejak awal sampai akhir, jadi seluruh proses itu bisa diawasi dengan baik," ucap Ratna.

Berita Lainnya
×
tekid