Selamat jalan Arief Budiman
Sosiolog Arief Budiman meninggal dunia di usia 79 tahun
Kabar duka menyelimuti dunia akademisi di Tanah Air, Sosiolog Arief Budiman meninggal dunia di usia 79 tahun. Arief sempat di rawat di Rumah Sakit (RS) Ken Saras, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020).
Kakak kandung aktivis Soe Hok Gie itu menjalani perawatan selama sepekan di RS tersebut. "Meninggal sekitar pukul 11.30 WIB," kata Amin Santoso, asisten Arief Budiman.
Amin tidak menyebut lebih jauh sakit yang dideritanya, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Jenazah almarhum langsung dimakamkan di Taman Makam Bancaan di Salatiga, tanpa dipulangkan terlebih dahulu ke rumah duka.
Pria kelahiran Jakarta 3 Januari 1939 itu memiliki rekam jejak pendidikan yang gemilang. Arief pernah menimba ilmu di College d'Europe, Brugge, Belgia pada 1964. Menuntaskan studi di Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia pada tahun 1968.
Kagairahan Arief dalam pendidikan tak berhenti di situ, dia kembali melanjut studi di Paris pada 1972, dan pada 1980, dia menyabet gelar Ph.D. bidang sosiologi dari Universitas Harvard.
Tak hanya duduk manis di bangku kuliah, sebagai aktivis, Arief juga aktif turun kejalan. Pada 1966 ia turut mentang rezim Orde Lama.
Pun di awal masa era Orde Baru, Arief tampil melawan rezim yang dinilainya korup. Rezim yang dianggap mengekang partai-partai dengan menggulirkan gerakan Golongan Putih (Golput) alias tidak ikut memilih dalam pemilu saat itu.
Di bidang kebudayaan, Arief Budiman dikenal sebagai salah satu konseptor Manifes Kebudayaan. Suatu komunitas kebudayaan yang aktif menyuarakan kemerdekaan dalam ekspresi seni.
Arief selanjutnya memutuskan ke Salatiga bersama istrinya, Leila C Budiman. Di sana Arief tinggal di Jalan Kemiri Candi, Sidorejo, Salatiga, meninggalkan dua anak. (dbs)