Setiap hari 40 kasus meninggal di Jakarta gunakan protap Covid-19
Sejak 6 Maret sampai sekarang, pemulasaraan dengan protap Covd-19 diterapkan untuk 401 jenazah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan, pertumbuhan kasus coronavirus anyar (Covid-19) di Ibu Kota tergolong tinggi. Pada hari ini (Kamis, 2/4), ada sebanyak 38 orang yang meninggal menggunakan prosedur tetap (protap).
"Pagi ini, baru setengah hari, ada 38 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19," katanya dalam rapat bersama Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, melalui saluran telekonferensi di Jakarta, beberapa saat lalu.
Secara keseluruhan, berdasarkan data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, penerapan protap Covid-19 untuk pemulasaraan jenazah yang diduga atau positif terinfeksi mencapai 401 kali. Karenanya, situasi di Jakarta disebut mengkhawatirkan.
"Kami melihat bukan saja dari data Kemenkes, tapi juga data pemakaman Covid-19 dari dinas," ucap bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Dirinya menambahkan, tak semua jenazah tersebut positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Penerapan protap dilakukan sebagai antisipasi, mengingat hasil uji laboratorium belum rampung.
"Karena belum tuntas, maka tidak bisa secara resmi disebut pasien (positif) Covid-19. Karena, kan, hasil tes belum keluar. Nah, pas meninggal, hasil tesnya baru keluar," tuturnya.
Anies melanjutkan, kasus meninggal pasien terduga ataupun positif terpapar Covid-19 di Jakarta terjadi sejak 6 Maret 2020. Jumlahnya selalu meningkat. Per harinya sekarang sekitar 40-an orang.
"Trennya meningkat terus. Belasan sampai puluhan per harinya. Dan sekarang, setiap hari ada di atas 40 orang yang meninggal," ucap dia.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta pada 2 April, pukul 08.00, terdapat 885 kasus positif Covid-19. Sebanyak 562 pasien dirawat di rumah sakit, 181 isolasi mandiri, 52 sembuh, dan 90 meninggal dunia.