Sikap Jokowi soal wacana pemulangan WNI eks ISIS
Keputusan resmi bakal diambil dalam rapat terbatas (ratas) kabinet.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara pribadi memiliki sikap ihwal wacana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS). Mereka hingga kini berada di Timur Tengah.
"Kalau bertanya kepada saya, saya akan bilang tidak," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2).
Wacana ini kali pertama dilontarkan Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi. Proses pemulangan, disebut bakal dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dalam waktu dekat.
Jokowi menambahkan, dirinya takkan mengambil keputusan sendiri. Kepastiannya, menanti hasil kajian yang dilakukan para pembantunya.
"Semuanya masih dalam proses. (Kalkulasi) plus dan minusnya," tutur politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Merespons Fachrul, Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius, menegaskan, belum ada keputusan resmi. Lantaran masih dibahas bersama instansi terkait.
Pernyataan Suhardi diperkuat keterangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Namun, dia mengungkapkan, pemerintah memiliki dua opsi.
Menurut Jokowi, keputusan resmi akan dirilis usai kabinet menggelar rapat terbatas (ratas). Pemerintah pun takbisa memastikan waktunya. "Ini belum ratas, ya," ujarnya.
Dirinya pun mengklaim, telah menerima laporan tentang wacana tersebut. "Tapi, belum dirataskan," ucap dia.
Belakangan, Fachrul mengklarifikasi pernyataan sebelumnya. "Masih dikaji secara cermat," katanya di Jakarta, Selasa (4/2). (Ant)