sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Singapura bantu oksigen, Menko PMK: Indonesia negara baik, banyak yang nolong

Hingga saat ini, pemerintah masih mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 12 Jul 2021 12:49 WIB
Singapura bantu oksigen, Menko PMK: Indonesia negara baik, banyak yang nolong

Kelangkaan oksigen bukan hanya terjadi di berbagai rumah sakit. Namun, juga dialami pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengakui, saat ini telah terjadi panic buying di masyarakat. "Mereka panik, sehingga membeli oksigen dan menyimpannya di rumah untuk berjaga-jaga," ucapnya, dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Senin (12/7).

Hingga saat ini, kata dia, pemerintah masih mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan tempat isolasi kolektif. Lalu, dia mengingatkan, rumah sakit dan pihak terkait harus bertanggung jawab pula terhadap isoman bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG). 

Sebab, dimungkinkan terjadi peningkatan keparahan penyakitnya dan pasien Covid-18 bergejala ringan atau OTG tersebut perlu segera dirujuk ke RS.

Indonesia, kata dia, mendapatkan bantuan isotanik, oksigen liquid, hingga oksigen konsentrator dari Singapura. Bangsa ini perlu memperoleh uluran tangan dari berbagai negara dalam penanganan pandemi Covid-19. 

Sebab, pandemi Covid-19 tidak akan berakhir kalau semua negara belum terbebas. Selama masih ada negara yang tersisa atau belum selesai bisa menjadi sumber penularan bagi negara lain.

"Itu juga yang menjadi alasan dari kerja sama ini. Singapura sekali lagi hadir untuk memberikan bantuan dan melihat kasus-kasus yang terjadi di Indonesia. Mudah-mudahan dengan saling bekerja sama dan membantu, pandemi akan segera berakhir," ujar Muhadjir.

Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Singapura. Sebanyak 756 oksigen silinder, 600 oksigen konsentrator, dan 220 ventilator sudah datang dari negara tetangga itu. Indonesia juga memesan 10.000 unit oksigen penetrator dan sudah 30 unit yang datang.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid