sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sopir bus diwajibkan tes kesehatan

Pelayanan cek kesehatan dilakukan oleh sejumlah petugas kesehatan gabungan.

Achmad Al Fiqri Robertus Rony Setiawan
Achmad Al Fiqri | Robertus Rony Setiawan Kamis, 30 Mei 2019 19:12 WIB
Sopir bus diwajibkan tes kesehatan

Keselamatan berkendara menjadi hal utama yang diperhatikan pengelola Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Tanjung Priok. Para sopir bus diwajibkan mengikuti serangkaian tes kesehatan, termasuk tes urine.

Petugas pos kesehatan Mudik Lebaran 2019 Terminal Kampung Rambutan, Rusidi mengatakan, pengecekan kesehatan merupakan standar operasional prosedur yang bersifat wajib bagi seluruh sopir armada bus.

"Pertama dites adalah narkoba, terus tensi darah. Alkohol itu kan juga dari urine nanti ketahuan," kata Rusidi, saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (30/5).

Berdasarkan data yang dihimpun dari pos kesehatan mudik Lebaran 2019 Terminal Kampung Rambutan, sudah 103 sopir armada bus yang mengikuti test kesehatan tersebut. Data tersebut dihimpun sejak Rabu (29/5) hingga Kamis (30/5) pukul 15.00 WIB.

"Nanti kalau tensi darahnya tinggi, tidak diperbolehkan mengemudi. Sejauh ini masih layak semua," terang Rusidi. 

Selama masa mudik lebaran, pelayanan cek kesehatan dilakukan oleh sejumlah petugas kesehatan gabungan.

"Ada dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI. Kalau dari puskesmas berasal dari puskesmas Ciracas, Pasar Rebo, Kramat Jati dan Cipayung, empat kecamatan di sekitar sini. Terus ada petugas PMI dan pramuka," jelas Rusidi. 

Di tempat yang sama, salah satu sopir PO Sinar Jaya, Rasman (47) mengaku senang dengan adanya tes kesehatan itu. Sebab, dirinya dapat mengetahui gejala penyakit yang diderita.

Sponsored

"Ini kan demi keselamatan penumpang juga. Jadi pengemudi tenang, penumpang juga aman jalan bareng kita," kata Rasman.

Kendati demikian, Rasman mengusulkan agar pengecekan kesehatan di Terminal Kampung Rambutan dapat diadakan secara rutin. Bisa diadakan tiga bulan sekali, biar penumpang nyaman.

Sementara ratusan pengemudi armada bus di Terminal Tanjung Priok menjalani cek kesehatan. Ini menjadi syarat untuk kelaikan mengemudi dalam perjalanan mudik.

Dokter Silvia dari Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang bertugas di posko kesehatan Terminal Tanjung Priok mengatakan, pengecekan mencakup empat pokok, yaitu tekanan darah, kadar gula darah, juga kandungan alkohol dan narkoba atau ampethamine dalam urine.

Dalam pantauan reporter Alinea.id, posko kesehatan diramaikan oleh para sopir bus yang mengantre untuk menjalani tes kesehatan. Posko pemeriksaan kesehatan ini beroperasi mulai hari ini hingga puncak hari raya lebaran 5 Juni. Setiap hari posko dibuka pada pukul 07.00-21.00 WIB.

Pengecekan kesehatan ini menjadi prasyarat kelayakan sopir untuk mengemudikan kendaraannya. Silvia menyebutkan kondisi kesehatan sopir yang tidak layak mengemudi bila diketahui tekanan darahnya tinggi sekali atau mengidap hipertensi, memiliki gejala diabetes, atau ditemukan kandungan alkohol dan/ atau amphetamine dalam urine. 

"Ada sebagian sopir yang layak mengemudi tetapi dengan catatan, misalnya tekanan darahnya tinggi. Mereka kami berikan obat penurun darah tinggi, obat gula darah, atau obat anti nyeri," kata Silvia.

Hingga pukul 15.00, kata Silvia, tercatat sedikitnya ada delapan orang sopir bus yang dinyatakan tidak sehat. Mereka tetap diberikan izin mengemudi tetapi dengan catatan. 

Setelah lulus cek kesehatan, sopir mendapat lembar surat keterangan laik mengemudi yang harus ditandatangani oleh petugas Dinas Perhubungan Terminal Tanjung Priok. 

Riyadi, staf Tata Usaha Terminal Tanjung Priok, Jakarta, menegaskan, tidak menolerir sopir yang diketahui positif memiliki kandungan alkohol atau narkoba. Selain itu, setiap sopir harus dapat menunjukkan kepemilikan surat izin mengemudi (SIM).

"Jadi selain cek kesehatan untuk pengemudinya, kelengkapan Surat Izin Mengemudi juga kami cek," kata Riyadi.

Dalam ruang kerjanya yang bersebelahan dengan posko pemeriksaan kesehatan, satu per satu sopir menunjukkan surat keterangan laik mengemudi. Sebagian besar dari mereka mengaku SIM diambil oleh polisi saat ditilang dalam perjalanan.

Edi, salah satu pengemudi bus dari PO Primajasa jurusan Jakarta-Pelabuhan Merak, terlihat gugup menjawab permintaan Riyadi untuk menunjukkan SIM. Edi mengatakan SIM miliknya masih ditahan oleh pengurus PO Primajasa lantaran sempat ditilang oleh polisi beberapa minggu lalu.

"Kalau enggak menunjukkan SIM, bus enggak boleh jalan," kata Riyadi kepada Edi. 

Hal serupa dialami Saeful Bahri, sopir bus PO Setia Negara jurusan Jakarta-Indramayu. 
Saeful bercerita, sekitar hari kesepuluh masa puasa, bus yang dikemudikannya ditilang polantas di Jalur Pantura. 

"Saya mau cepat, jadi lawan arus sedikit. Jadi ditilang," kata Saeful. Dalam sekali tilang, seorang sopir dikenai denda Rp50.000-100.000.

Saeful dan Edi, juga beberapa sopir lain yang bernasib serupa, harus mengambil lebih dulu SIM yang ditahan oleh pengurus PO bus mereka masing-masing. Jika tidak, mereka harus menunjukkan bukti surat tilang kepada petugas Dishub di Terminal Tanjung Priok. 

Riyadi menegaskan, pengawasan dan izin kelaikan mengemudi bagi sopir bus ini diterapkan demi memastikan keselamatan penumpang di perjalanan mudik. Adapun ramp check pun dilakukan di lokasi setiap bus diparkir dalam halaman Terminal. Tercatat, dari 10 kendaraan, hanya satu yang laik jalan.

Pengecekan kendaraan bus itu antara lain meliputi kondisi ban, jendela kaca depan dan samping, dan ketersediaan palu pengaman pemecah kaca.

"Ini sudah H-6 ya, jangan srudak-sruduk, nggak boleh ugal-ugalan. Hati-hati, biar dapat kesempatan berlebaran. Intinya biar sehat, selamat, antarkan saudara-saudara kita sampai tujuan," ujar Riyadi kepada para sopir sembari menandatangani lembaran surat keterangan laik mengemudi. 

Dia juga mengingatkan para sopir untuk mengenakan pakaian seragam sesuai PO bus mereka sebagai identitas diri. Petugas Dishub lantas juga memberikan brosur informasi Gerakan Mengemudi Sehat kepada para sopir.
 

Berita Lainnya
×
tekid