sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Status Merapi siaga, BPPTKG: Masyarakat harus waspada

Perubahan status dilakukan sejak Kamis (5/11) siang mengingat aktivitas Merapi kini dapat berlanjut ke erupsi.

Herzha Gustiansyah S
Herzha Gustiansyah S Kamis, 05 Nov 2020 17:14 WIB
Status Merapi siaga, BPPTKG: Masyarakat harus waspada

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status aktivitas Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Langkah tersebut resmi berlaku mulai Kamis (5/11), pukul 12.00 WIB.

"Berdasarkan evaluasi data pemantauan, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut, maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, saat telekonferensi, beberapa saat lalu.

Dirinya pun meminta masyarakat mewaspadai peningkatan status tersebut. Pemerintah daerah (pemda) yang ada di sekitar Merapi, seperti Kabupaten Magelang, Sleman, Boyolali, dan Klaten, pun diimbau mempersiapkan upaya mitigasi mengingat letusan bisa terjadi setiap saat.

BPPTKG, sambungnya, terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ada di lingkar Merapi. Juga memberikan informasi kepada masyarakat secara berkala.

"Kalau ada sesuatu, banyak masyarakat yang konfirmasi ke tim kami. Jadi, BPPTKG saat ini sudah membuat tim komunikasi dan informasi untuk melayani masyarakat. Yang baru kami luncurkan membuat broadcasting informasi kepada para kepala dusun yang ada di sekitar Merapi lewat WhatsApp dan SMS karena itu yang paling sering diakses," tuturnya.

Menurut Hanik, masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III merupakan warga yang paling rentan, sehingga BPPTKG harus memberikan informasi kepada mereka lebih dahulu.

"Kami transparan dengan semua data yang ada. Bisa lihat di website kami langsung. CCTV juga bisa diakses. Artinya, sudah sangat terbuka," ungkapnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, menambahkan, pihaknya telah memiliki rencana kontingensi bencana Merapi sejak Maret 2020. Namun, kini ditinjau ulang mengingat sekarang bersamaan dengan pandemi Covid-19.

Sponsored

BPBD Sleman juga telah menyiapkan 35 barak pengungsian disertai jalur evakuasi. Barak hanya boleh diisi setengah dari kapasitas guna meminimalisasi penularan Covid-19.

"Bagi masyarakat yang tidak punya saudara di bawah akan mengungsi di barak. Yang punya saudara untuk mengungsi ke rumah saudaranya di bawah. Dusun apa mengungsi di barak mana sudah kami buat. Logistik dan tim kami siapkan," bebernya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid